Kanada Bertekad Perangi Teroris

Jum'at, 24 Oktober 2014 - 18:08 WIB
Kanada Bertekad Perangi Teroris
Kanada Bertekad Perangi Teroris
A A A
OTTAWA - Perdana Menteri (PM) Kanada Stephen Harper berjanji akan meningkatkan kekuatan bangsanya dalam memerangi "organisasi teroris".

Penegasan PM Harper itu setelah seorang tentara ditembak oleh teroris pada Rabu (22/10) pagi waktu setempat. Seorang penyerang membunuh tentara di Monumen Peringatan Perang dan melarikan diri ke gedung parlemen saat PM Harper berada di lokasi. Insiden itu kedua kalinya serangan mematikan di Kanada.

"Kanada tidak akan terintimidasi," ujar Harper, dalam pidato di televisi, dikutip AFP. "Badan keamanan nasional akan mengambil langkah yang diperlukan dalam menghadapi ancaman serta menjaga warga Kanada agar tetap aman di rumah."

PM Harper menegaskan, tidak akan ada tempat aman bagi teroris di Kanada. Dia yakin insiden yang terjadi akan membuat semua orang bersatu untuk menghadapi orang-orang yang ingin mencederai rakyat Kanada.Penegasan PM Harper setelah otoritas keamanan mencabut penutupan Kota Ottawa pascaserangan teroris ke gedung parlemen.

Media Kanada mengungkapkan terduga penyerang itu bernama Michael Zehaf-Bibeau, 32. Otoritas imigrasi Kanada telah mencekalnya agar dia tidak bepergian ke luar negeri.

Zehaf-Bibeau menembak dan membunuh seorang tentara Kanada yang sedang menjaga Monumen Peringatan Perang di dekat gedung parlemen Kanada.

Prajurit yang ditembak adalah Kopral Nathan Cirillo, bagian dari kesatuan pasukan penggelar seremoni di kompleks parlemen. Cirillo mengalami luka-luka, tetapi kemudian meninggal dunia akibat cedera yang dideritanya.Tiga orang lain juga dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka ringan.

Setelah aksi penembakan itu, Zehaf-Bibeau berlari dengan membawa senapan ke gedung parlemen yang berjarak beberapa ratus meter.Di gedung parlemen, Zehaf-Bibeau terlibat baku menembak dengan polisi. Saat itu PM Harper dan para menterinya sedang menggelar pertemuan di gedung itu ketika terdengar tembakan. Si penyerang tewas akibat peluru yang dilepaskan Sersan Kevin Vickers yang dianggap sebagai pahlawan.

"Investigasi polisi di pusat kota telah menyimpulkan bahwa tidak ada ancaman terhadap keselamatan publik di area tersebut.Namun, operasi polisi masih berlanjut di kompleks parlemen. Dengan demikian,wilayah itu tidak bisa dimasuki publik," sebut pernyataan resmi Kepolisian Ottawa.Ternyata Zehaf-Bibeau pernah dipenjara karena kasus perampokan dan kepemilikan senjata pada 2003. Dia juga pernah terlibat dalam kasus narkotika.Badan intelijen Kanada memasukkan Zehaf-Bibeau dalam kategori "orang berisiko tinggi".

Kemudian PM Harper mengaku aparat keamanan masih menyelidiki apakah Zehaf- Bibeau bertindak sendirian atau memiliki kelompok terorganisasi. Sedangkan Wali Kota Ottawa Jim Matson mengungkapkan, si penembak itu bertindak sendirian."Terlihat hanya satu penembak. Penembaknya telah meninggal dunia," kata Watson kepada CNN .

Insiden itu hanya dua hari setelah penembakan yang dilakukan seorang ekstremis terhadap dua tentara dan mengakibatkan seorang di antaranya meninggal dunia pada Senin (20/10) lalu.Terduga teroris itu adalah Martin Couture-Rouleau, 25, ditembak mati oleh polisi di Montreal, Kanada.
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5726 seconds (0.1#10.140)