Soal Kabinet, Jokowi-JK Munculkan Kesan Ketidakpastian
A
A
A
JAKARTA - Tiga hari setelah dilantik, Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) belum mengumumkan kabinetnya.
Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) melihat kesan adanya ketidakpastian dalam penyusunan kabinet oleh Jokowi-JK.
Penilaian itu diberikan PPI menanggapi batalnya pengumuman Kabinet Jokowi-JK pada Rabu 22 Oktober 2014 malam.
"Ini menimbulkan ketidakpastian dan masuk dalam ruang rumor sehingga membuat suasana politik yang justru sebetulnya maunya bagus, jadi ada blunder-blunder gitu. Ini mudah-mudahan tidak terjadi, kalau memang dipastikan, pastikan saja," tutur Sekretaris Jenderal PPI Gede Pasek Suardika di Jakarta, Kamis 23 Oktober 2014.
Menurut dia, seharusnya Jokowi-JK mempersiapkan jajaran kabinetnya sejak dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.
Dia menilai jarak waktu penetapan Jokowi-JK sebagai pemenang pilpres sampai
dilantik sebagai presiden dan wakil presiden cukup panjang.
Kendati demikian, mantan anggota Komisi III DPR ini merespons positif dilibatkannya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam seleksi menteri Kabinet Jokowi-JK.
"Penggunaan informasi-informasi dari pihak-pihak lain itu bagus, kami dukung, mau dari KPK, PPATK, BIN dan Ditjen Pajak itu bagus, tapi sebaiknya dibuat tertutup," tuturnya.
Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) melihat kesan adanya ketidakpastian dalam penyusunan kabinet oleh Jokowi-JK.
Penilaian itu diberikan PPI menanggapi batalnya pengumuman Kabinet Jokowi-JK pada Rabu 22 Oktober 2014 malam.
"Ini menimbulkan ketidakpastian dan masuk dalam ruang rumor sehingga membuat suasana politik yang justru sebetulnya maunya bagus, jadi ada blunder-blunder gitu. Ini mudah-mudahan tidak terjadi, kalau memang dipastikan, pastikan saja," tutur Sekretaris Jenderal PPI Gede Pasek Suardika di Jakarta, Kamis 23 Oktober 2014.
Menurut dia, seharusnya Jokowi-JK mempersiapkan jajaran kabinetnya sejak dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.
Dia menilai jarak waktu penetapan Jokowi-JK sebagai pemenang pilpres sampai
dilantik sebagai presiden dan wakil presiden cukup panjang.
Kendati demikian, mantan anggota Komisi III DPR ini merespons positif dilibatkannya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam seleksi menteri Kabinet Jokowi-JK.
"Penggunaan informasi-informasi dari pihak-pihak lain itu bagus, kami dukung, mau dari KPK, PPATK, BIN dan Ditjen Pajak itu bagus, tapi sebaiknya dibuat tertutup," tuturnya.
(dam)