Pengumuman Kabinet Mundur Karena Tarik Ulur Kepentingan
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal mengumumkan nama menteri kabinet periode 2014-2019.
Padahal, pengumuman yang rencananya digelar di Terminal III Pelindo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 22 Oktober 2014 malam, telah disiapkan panggung kontainer beserta perangkat tata suara dan lampu.
Menyikapi pengunduran pengumuman itu, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, dirinya melihat adanya tarik menarik kepentingan.
Menurutnya, tarik ulur kepentingan itu antara Jokowi dengan orang-orang di sekelilingnya, dalam menyeleksi nama calon menteri.
Bagi Ray, sebenarnya tidak terlalu sulit bagi mantan Wali Kota Solo itu untuk menunjuk siapa saja calon pengisi kabinetnya.
"Persoalannya, dia harus mendengar masukan dari sumber lain, kata Ray saat berbincang dengan Sindonews, Kamis (23/20/2104).
"Ada PDIP dan partai koalisi pengusung, Tim Transisi, dan tentunya wakilnya, Jusuf Kalla. Pada akhirnya, itu membuat repot Jokowi," imbuhnya.
Menurut Ray, sejak awal seharusnya Jokowi cepat menentukan syarat calon menteri dan segera mengumumkan susunan kabinetnya.
Karena, bisikan-bisikan orang di sekeliling Jokowi dinilainya akan melonggarkan standar baku calon menteri yang telah diuji track record-nya melalui KPK dan PPATK.
"Komentar orang di sekitar Jokowi justru melonggarkan seleksi," pungkasnya.
Padahal, pengumuman yang rencananya digelar di Terminal III Pelindo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 22 Oktober 2014 malam, telah disiapkan panggung kontainer beserta perangkat tata suara dan lampu.
Menyikapi pengunduran pengumuman itu, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, dirinya melihat adanya tarik menarik kepentingan.
Menurutnya, tarik ulur kepentingan itu antara Jokowi dengan orang-orang di sekelilingnya, dalam menyeleksi nama calon menteri.
Bagi Ray, sebenarnya tidak terlalu sulit bagi mantan Wali Kota Solo itu untuk menunjuk siapa saja calon pengisi kabinetnya.
"Persoalannya, dia harus mendengar masukan dari sumber lain, kata Ray saat berbincang dengan Sindonews, Kamis (23/20/2104).
"Ada PDIP dan partai koalisi pengusung, Tim Transisi, dan tentunya wakilnya, Jusuf Kalla. Pada akhirnya, itu membuat repot Jokowi," imbuhnya.
Menurut Ray, sejak awal seharusnya Jokowi cepat menentukan syarat calon menteri dan segera mengumumkan susunan kabinetnya.
Karena, bisikan-bisikan orang di sekeliling Jokowi dinilainya akan melonggarkan standar baku calon menteri yang telah diuji track record-nya melalui KPK dan PPATK.
"Komentar orang di sekitar Jokowi justru melonggarkan seleksi," pungkasnya.
(maf)