Hadir di Pelantikan Presiden, Prabowo Beri Efek Positif
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada pelantikan presiden dan wakil presiden, merupakan sikap kenegarawanan dan bisa menjadi teladan bagi elite bangsa.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengaku, bersyukur jika kehadiran Prabowo memiliki nilai positif di kalangan masyarakat.
"Selama ini, beliau selalu ajarkan kepada kami untuk bersikap kesatria. Ini salah satu bukti apa yang beliau ajarkan dengan hadir pada pelantikan (Presiden Joko Widodo) Jokowi," kata Edhy kepada wartawan, di Jakarta, Senin 20 Oktober 2014.
Dia mengakui, memang tidak mudah melakukan hal yang dilakukan oleh Prabowo. Namun demi cita-cita bangsa yang lebih besar, Prabowo mau melakukan itu dengan ikhlas.
"Negara kita adalah negara yang besar, adil dan makmur. Sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bersatu, sebab tidak bisa mengurus negara ini sendirian," ucapnya.
Menurutnya, selama pemerintah menjalankan kebijakannya sesuai UUD45, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan menjaga NKRI maka pihaknya akan mendukung sepenuhnya.
Namun, bila mengkhianatinya maka Prabowo menjadi orang pertama yang tidak mendukungnya.
"Komitmen Jokowi yang menjanjikan dengan semboyan Jalesveva Jayamahe, tinggal kita minta. Komitmennya bagus, tidak akan menjual negara ini," ucapnya.
Dia menambahkan, kehadiran Prabowo sekaligus menepis anggapan bahwa akan ada upaya penjegalan dan penghambatan pada pelantikan Jokowi. Prabowo merupakan figur yang taat pada konstitusi.
"Ini bisa menjadi teladan ke semuanya baik yang muda maupun yang tua bahwa bangsa dan negara adalah yang utama," paparnya.
Hal senada dikatakan anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Martin Hutabarat. Menurut dia, apa yang dilakukan Prabowo merupakan hal yang langka.
"Ya betul itu. Langka pemimpin seperti itu. Memiliki sportivitas yang tinggi. Mengutamakan kepentingan bangsa," tandasnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengaku, bersyukur jika kehadiran Prabowo memiliki nilai positif di kalangan masyarakat.
"Selama ini, beliau selalu ajarkan kepada kami untuk bersikap kesatria. Ini salah satu bukti apa yang beliau ajarkan dengan hadir pada pelantikan (Presiden Joko Widodo) Jokowi," kata Edhy kepada wartawan, di Jakarta, Senin 20 Oktober 2014.
Dia mengakui, memang tidak mudah melakukan hal yang dilakukan oleh Prabowo. Namun demi cita-cita bangsa yang lebih besar, Prabowo mau melakukan itu dengan ikhlas.
"Negara kita adalah negara yang besar, adil dan makmur. Sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bersatu, sebab tidak bisa mengurus negara ini sendirian," ucapnya.
Menurutnya, selama pemerintah menjalankan kebijakannya sesuai UUD45, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan menjaga NKRI maka pihaknya akan mendukung sepenuhnya.
Namun, bila mengkhianatinya maka Prabowo menjadi orang pertama yang tidak mendukungnya.
"Komitmen Jokowi yang menjanjikan dengan semboyan Jalesveva Jayamahe, tinggal kita minta. Komitmennya bagus, tidak akan menjual negara ini," ucapnya.
Dia menambahkan, kehadiran Prabowo sekaligus menepis anggapan bahwa akan ada upaya penjegalan dan penghambatan pada pelantikan Jokowi. Prabowo merupakan figur yang taat pada konstitusi.
"Ini bisa menjadi teladan ke semuanya baik yang muda maupun yang tua bahwa bangsa dan negara adalah yang utama," paparnya.
Hal senada dikatakan anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Martin Hutabarat. Menurut dia, apa yang dilakukan Prabowo merupakan hal yang langka.
"Ya betul itu. Langka pemimpin seperti itu. Memiliki sportivitas yang tinggi. Mengutamakan kepentingan bangsa," tandasnya.
(maf)