SBY Dinilai Hanya Hasilkan 2 Perubahan Selama Berkuasa
A
A
A
JAKARTA - Selama 10 berkuasa, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai berhasil membawa sejumlah kader Partai Demokrat duduk di Istana dan DPR.
Namun, menurut Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi, keberhasilan itu harus dibayar mahal karena sejumlah oknum kader Demokrat yang tersangkut kasus korupsi di KPK.
"Ada Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, Hartati Moerdaya, Nazarudin, Anas Urbaningrum, Jero wacik, kemungkinan Ibas," ujar Adhie saat dikusi Polemik Sindo 'Berpisah Dengan SBY' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (18/10/2014).
Tidak sampai di situ, sejumlah kepala daerah pun turut memenuhi daftar tersangka di KPK. "Secara moral dan hukum presiden (SBY) wajib bertanggung jawab," katanya.
Menurut dia, demoralisasi para pejabat yang tersandung masalah korupsi, bukan faktor lemahnya sistem pemilu maupun pilkada langsung. Katanya, moralitas pejabat dipengaruhi faktor kepemimpinan di atasnya.
Bagi Adhie, tindakan korupsi tidak akan berkembang jika perilaku pejabatnya gemar 'bersekongkol' dan 'didiamkan' oleh pemerintah pusat.
"Dia (SBY) naik dengan demokrasi dan turun dengan menghasilkan dua perubahan. Gus Dur menghasilkan 10 perubahan. Dua perubahan SBY kita tahu perpindahan minyak ke gas dan perdamaian di Aceh," pungkasnya.
Namun, menurut Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi, keberhasilan itu harus dibayar mahal karena sejumlah oknum kader Demokrat yang tersangkut kasus korupsi di KPK.
"Ada Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, Hartati Moerdaya, Nazarudin, Anas Urbaningrum, Jero wacik, kemungkinan Ibas," ujar Adhie saat dikusi Polemik Sindo 'Berpisah Dengan SBY' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (18/10/2014).
Tidak sampai di situ, sejumlah kepala daerah pun turut memenuhi daftar tersangka di KPK. "Secara moral dan hukum presiden (SBY) wajib bertanggung jawab," katanya.
Menurut dia, demoralisasi para pejabat yang tersandung masalah korupsi, bukan faktor lemahnya sistem pemilu maupun pilkada langsung. Katanya, moralitas pejabat dipengaruhi faktor kepemimpinan di atasnya.
Bagi Adhie, tindakan korupsi tidak akan berkembang jika perilaku pejabatnya gemar 'bersekongkol' dan 'didiamkan' oleh pemerintah pusat.
"Dia (SBY) naik dengan demokrasi dan turun dengan menghasilkan dua perubahan. Gus Dur menghasilkan 10 perubahan. Dua perubahan SBY kita tahu perpindahan minyak ke gas dan perdamaian di Aceh," pungkasnya.
(kri)