Penunjukan Mantu Hendropriyono Jadi Danpaspampres Politis?
A
A
A
JAKARTA - Brigjen TNI Andika Perkasa resmi ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres) yang baru. Proses pengangkatan menantu Kepala BIN Hendropriyono ini merupakan hasil proses di internal TNI dimana masyarakat tidak bisa melakukan intervensi.
Pengamat Militer Mufti Makarim menilai, secara normatif pengangkatan tersebut merupakan proses rutin sebagai upaya penyegaran di tubuh TNI.
Namun demikian, untuk menghindari anggapan politis maka calon-calon yang diajukan sebaiknya disampaikan ke publik sehingga masyarakat akan menilai apakah orang tersebut layak atau tidak. Meskipun pada akhirnya TNI yang menentukan siapa saja yang akan diajukan.
"Masyarakat penting juga didengar aspirasinya, kan TNI dari rakyat, berjuang untuk rakyat," ucap Direktur Eksekutif Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS) kepada SINDO, Rabu 15 Oktober 2014.
Apalagi Danpaspampres merupakan kedudukan yang sangat strategis dan lebih dari setahun melakukan tugas pengawalan. Dengan demikian, mereka yang dipilih tidak hanya karena senioritas tapi juga kecakapannya dan track recordnya yang baik.
Menurut dia, sosok Andika cukup baik karena memiliki latar belakang Kopassus dan memiliki jam terbang yang banyak, meskipun yang bersangkutan belum punya pengalaman dalam struktur teritorial atau pasukan besar.
"Itu bisa dijawab bila masyarakat dilibatkan karena prosesnya agak terbuka," katanya.
Pengangkatan yang bernuansa politis tidak bisa dijawab dari sisi kepangkatan dan latar belakang. Sebab masyarakat melihat ada yang lompat atau miss dalam prosesnya.
"Dari pada ada kecurigaan lebih baik dilakukan secara terbuka. Pelibatan masyarakat bukan untuk ikut campur tapi untuk masyarakat memberi masukan," ucapnya.
Pengamat Militer Mufti Makarim menilai, secara normatif pengangkatan tersebut merupakan proses rutin sebagai upaya penyegaran di tubuh TNI.
Namun demikian, untuk menghindari anggapan politis maka calon-calon yang diajukan sebaiknya disampaikan ke publik sehingga masyarakat akan menilai apakah orang tersebut layak atau tidak. Meskipun pada akhirnya TNI yang menentukan siapa saja yang akan diajukan.
"Masyarakat penting juga didengar aspirasinya, kan TNI dari rakyat, berjuang untuk rakyat," ucap Direktur Eksekutif Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS) kepada SINDO, Rabu 15 Oktober 2014.
Apalagi Danpaspampres merupakan kedudukan yang sangat strategis dan lebih dari setahun melakukan tugas pengawalan. Dengan demikian, mereka yang dipilih tidak hanya karena senioritas tapi juga kecakapannya dan track recordnya yang baik.
Menurut dia, sosok Andika cukup baik karena memiliki latar belakang Kopassus dan memiliki jam terbang yang banyak, meskipun yang bersangkutan belum punya pengalaman dalam struktur teritorial atau pasukan besar.
"Itu bisa dijawab bila masyarakat dilibatkan karena prosesnya agak terbuka," katanya.
Pengangkatan yang bernuansa politis tidak bisa dijawab dari sisi kepangkatan dan latar belakang. Sebab masyarakat melihat ada yang lompat atau miss dalam prosesnya.
"Dari pada ada kecurigaan lebih baik dilakukan secara terbuka. Pelibatan masyarakat bukan untuk ikut campur tapi untuk masyarakat memberi masukan," ucapnya.
(kri)