KPK Singgung SDA di Peluncuran Bus Antikorupsi
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyinggung nama mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) saat meluncurkan bus AntiCorruption Learning Center (ACLC) di Gedung KPK.
Bus seharga Rp1,3 miliar tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menyosialisaikan program antikorupsi agar masyarakat memeroleh informasi mengenai korupsi.
"Ketika KPK menetapkan SDA sebagai tersangka, beliau bilang saya tidak tahu kalau saya korupsi," kata Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (14/10).
Seperti diketahui, SDA telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan dana haji tahun 2012-2013.
Bus antikorupsi akan dikirim ke berbagai daerah. Daerah pertama ialah Yogyakarta. Bus tersebut akan berkeliling ke kampus-kampus, sekolah dan akan dipamerkan di Taman Pintar, Malioboro, Yogyakarta.
Adnan mengatakan, sosialisasi pemberantasan korupsi harus lebih gencar, agar masyarakat memahami secara utuh gerakan antikorupsi. Dia meminta masyarakat ikut membantu menjaga mobil berwarna hitam tersebut.
"KPK harus lebih gencar kampanye apa itu korupsi. Kalau elite tidak paham bagaimana rakyat biasa, diharapkan bus masuk kota lalu enggak ada yang bilang saya enggak tahu saya korupsi,"kata Adnan.
Bus tersebut dilengkapi 11 perangkat komputer, telivisi layar datar, sound system, layar besar berukuran 12 meter persegi, tenda hidrolik dan mini panggung.
Sejumlah materi antikorupsi bisa diakses di mobil tersebut antara lain, teori dan strategi antikorupsi, modul pendidikan antikorupsi, pengadulan masyarakat, pengelolaan gratifikasi dan tata cara pelaporan LHKPN.
---
Bus seharga Rp1,3 miliar tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menyosialisaikan program antikorupsi agar masyarakat memeroleh informasi mengenai korupsi.
"Ketika KPK menetapkan SDA sebagai tersangka, beliau bilang saya tidak tahu kalau saya korupsi," kata Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (14/10).
Seperti diketahui, SDA telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan dana haji tahun 2012-2013.
Bus antikorupsi akan dikirim ke berbagai daerah. Daerah pertama ialah Yogyakarta. Bus tersebut akan berkeliling ke kampus-kampus, sekolah dan akan dipamerkan di Taman Pintar, Malioboro, Yogyakarta.
Adnan mengatakan, sosialisasi pemberantasan korupsi harus lebih gencar, agar masyarakat memahami secara utuh gerakan antikorupsi. Dia meminta masyarakat ikut membantu menjaga mobil berwarna hitam tersebut.
"KPK harus lebih gencar kampanye apa itu korupsi. Kalau elite tidak paham bagaimana rakyat biasa, diharapkan bus masuk kota lalu enggak ada yang bilang saya enggak tahu saya korupsi,"kata Adnan.
Bus tersebut dilengkapi 11 perangkat komputer, telivisi layar datar, sound system, layar besar berukuran 12 meter persegi, tenda hidrolik dan mini panggung.
Sejumlah materi antikorupsi bisa diakses di mobil tersebut antara lain, teori dan strategi antikorupsi, modul pendidikan antikorupsi, pengadulan masyarakat, pengelolaan gratifikasi dan tata cara pelaporan LHKPN.
---
(dam)