Rasino, Pengajar Seni Tradisional

Rabu, 01 Oktober 2014 - 09:28 WIB
Rasino, Pengajar Seni Tradisional
Rasino, Pengajar Seni Tradisional
A A A
JAKARTA - Dengan keterbatasannya, Rasino sudah 15 tahun berusaha di bidang seni tradisional. Ia sejak lahir sudah kehilangan penglihatan.

Tapi ia mampu mengubah kegelapan menjadi cahaya terang, melalui lantunan nada dan ketukan irama gamelan dalam seni karawitan. Awalnya ia prihatin terhadap perkembangan modernisasi penerus bangsa yang mulai meninggalkan warisan seni asli Indonesia.

Sejak tahun 1999, ia mulai melestarikan seni karawitan dengan mengajar di beberapa sekolah dan sanggar di sekitar kawasan Kota Solo tanpa dibayar.

Baru lima tahun terakhir, pria berusia 39 tahun ini diangkat sebagai guru honorer di SDN 81 Jagalan dan SLB A YKAB Surakarta dengan bayaran Rp150 ribu perbulan.

Minimnya upah tak sedikitpun membuat ia patah semangat. Yang terpenting dalam hidupnya adalah dapat memaknai hidup dan bermanfaat untuk generasi penerus.

Hingga kini hampir seribu anak di Kota Karanganyar, Solo, telah mengenyam upaya yang dilakukan Rasino, menumbuhkan kecintaan terhadap seni karawitan.

Dalam mencukupi hidup, Rasino sehari-hari menerima pasien urut di rumahnya atau menerima dipanggil.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7218 seconds (0.1#10.140)