Limin Buntung, Pelestari Seni Topeng Betawi

JAKARTA - Keterbatasan fisik tidak membuat “Limin Buntung” lemah dan berpangku tangan. Limin terlahir dalam kondisi tidak memiliki kaki dan hanya memiliki satu tangan kiri. Ia berupaya mempertahankan dan melestarikan seni budaya Topeng Betawi.

Sejak 1996, Limin Buntung membentuk kelompok kesenian Topeng Betawi “Sinar Jaya”. Yang memiliki arti sebagai harapan agar kesenian ini dapat bersinar dan lestari serta memberikan kejayaan bagi para anggotanya.

Meski kini Topeng Betawi tak lagi banyak peminatnya, ia bersama ratusan anggotanya yang berasal dari Bekasi, Kerawang dan berlatar belakang pedagang dan tukang ojek, tetap eksis tampil dari satu panggung ke panggung lainnya.

Menyadari upaya melestarikan seni topeng Betawi semakin sulit ke depannya, Limin melakukan regenerasi dengan mengajar anak-anak kecil mulai dari SD dan SMP tanpa dibayar.