Mafia Migas Terus Menggurita
A
A
A
JAKARTA - Mafia migas terus menjadi sorotan berbagai kalangan publik. Indonesia sebagai bangsa yang merdeka memiliki otoritas untuk mengelola kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, termasuk sektor migas.
Apalagi, di era reformasi, mafia migas makin menggurita setelah pemberlakuan undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang minyak dan Gas Bumi. Kerja sindikasinya makin menohok tidak tanggung-tanggung ke dalam sistem negara.
"Indonesia harus berdaulat sebagai bangsa besar untuk mengelola migas dengan membangun infrastruktur yang memadai agar mandiri tanpa bergantung pada pihak swasta yang dikelilingi oleh mafia," ujar Direktur Global Future Institute, Hendrajid dalam acara diskusi yang diadakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta, Minggu, 22 September 2014.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Achmad Fadjriansyah mengatakan, mafia migas biasanya memanfaatkan pengelolaan migas hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya ketimbang untuk kesejahteraan bangsa ini.
"Bahwa mengukur elite pemerintahan mafia migas atau bukan, itu sesuatu yang mudah dari kacamata saya sebagai mahasiswa, ketika mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi, golongan atau kelompok, itulah mafia migas” ujar pria yang biasa disapa Chinday ini dalam kesempatan sesi tanya jawab di acara diskusi tersebut.
Apalagi, di era reformasi, mafia migas makin menggurita setelah pemberlakuan undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang minyak dan Gas Bumi. Kerja sindikasinya makin menohok tidak tanggung-tanggung ke dalam sistem negara.
"Indonesia harus berdaulat sebagai bangsa besar untuk mengelola migas dengan membangun infrastruktur yang memadai agar mandiri tanpa bergantung pada pihak swasta yang dikelilingi oleh mafia," ujar Direktur Global Future Institute, Hendrajid dalam acara diskusi yang diadakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta, Minggu, 22 September 2014.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Achmad Fadjriansyah mengatakan, mafia migas biasanya memanfaatkan pengelolaan migas hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya ketimbang untuk kesejahteraan bangsa ini.
"Bahwa mengukur elite pemerintahan mafia migas atau bukan, itu sesuatu yang mudah dari kacamata saya sebagai mahasiswa, ketika mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi, golongan atau kelompok, itulah mafia migas” ujar pria yang biasa disapa Chinday ini dalam kesempatan sesi tanya jawab di acara diskusi tersebut.
(kur)