Istana Tidak Terkejut Djoko Suyanto Diperiksa KPK
A
A
A
JAKARTA - Pihak Istana Presiden tak terkejut dengan diperiksanya Menko Polhukam Djoko Suyanto oleh KPK, terkait kasus Jero Wacik.
Hal itu dikatakan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga. Menurutnya ada beberapa pihak yang patut dimintai keterangan oleh KPK.
"Di dalam keterangan saya kepada KPK. Ada beberapa nama yang menurut saya, patut dan pantas memintakan konfirmasinya, saya tidak terkejut apabila ada kaitan dengan itu. Baik Pak Djoko, saya, dan para staf saya," kata Daniel di Istana, Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Daniel menegaskan, Djoko dan dirinya berstatus sebagai saksi. Dia menilai, Menko Polhukam itu datang ke KPK dengan iktikad baik untuk memberikan keterangan kepada KPK.
"Memang tempat terbaik adalah di pengadilan. Tidak ada beban di pundak saya dan tidak ada yang saya sembunyikan. Saya minta media tidak membuat tafsiran, apalagi kalau sampai menbuat seorang memikul beban yang tidak sesuai dengan hukum," ucapnya.
Namun, Daniel mengaku tidak tahu mantan Panglima TNI itu dikonfirmasi apa saja oleh penyidik KPK.
"Menurut saya, seperti penjelasan Pak Djoko, bahwa Pak Djoko mengonfirmasi pernyataan saya. Staf saya juga dikonfirmasi atas pernyataan saya," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi apakah masih berkaitan dengan Dana Operasional Menteri (DOM), dia mengaku tidak tahu dan menyerahkan kepada KPK.
"Saya tidak tahu, biar KPK yang mendudukan perkara," tukas Daniel.
Hal itu dikatakan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga. Menurutnya ada beberapa pihak yang patut dimintai keterangan oleh KPK.
"Di dalam keterangan saya kepada KPK. Ada beberapa nama yang menurut saya, patut dan pantas memintakan konfirmasinya, saya tidak terkejut apabila ada kaitan dengan itu. Baik Pak Djoko, saya, dan para staf saya," kata Daniel di Istana, Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Daniel menegaskan, Djoko dan dirinya berstatus sebagai saksi. Dia menilai, Menko Polhukam itu datang ke KPK dengan iktikad baik untuk memberikan keterangan kepada KPK.
"Memang tempat terbaik adalah di pengadilan. Tidak ada beban di pundak saya dan tidak ada yang saya sembunyikan. Saya minta media tidak membuat tafsiran, apalagi kalau sampai menbuat seorang memikul beban yang tidak sesuai dengan hukum," ucapnya.
Namun, Daniel mengaku tidak tahu mantan Panglima TNI itu dikonfirmasi apa saja oleh penyidik KPK.
"Menurut saya, seperti penjelasan Pak Djoko, bahwa Pak Djoko mengonfirmasi pernyataan saya. Staf saya juga dikonfirmasi atas pernyataan saya," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi apakah masih berkaitan dengan Dana Operasional Menteri (DOM), dia mengaku tidak tahu dan menyerahkan kepada KPK.
"Saya tidak tahu, biar KPK yang mendudukan perkara," tukas Daniel.
(maf)