Soliditas Koalisi Merah Putih Akibat Keangkuhan Megawati
A
A
A
JAKARTA - Koalisi Merah Putih bentukan Prabowo-Hatta berjanji untuk tetap solid. Salah satu alasannya karena banyak dari mereka menilai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sombong.
"Ini (soliditas koalisi) dipicu Megawati yang sombong," kata Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 12 September 2014.
Sebagai pemenang, kata dia, Megawati seharusnya bisa merangkul partai-partai politik yang memperoleh persentase lebih kecil saat pemilihan legislatif lalu.
"Sikap itu malah membuat koalisi merah putih kuat. Harusnya yang menang itu merangkul," ujarnya.
Bahkan, Desmond menganggap lucu ketika pra pilpres kemarin PDIP menolak Partai Demokrat untuk berkoalisi. Ketika sekarang PDIP kekurangan partai pendukung di parlemen, mereka mengajak Demokrat bergabung.
"Jadi, Koalisi Merah Lutih kuat karena keangkuhan Megawati. Keangkuhan Megawati selama 11 tahun," jelas Anggota Komisi III itu.
Hal lain yang membuat dirinya menilai Megawati sombong ialah lantaran yang bersangkutan tak hadir saat wafatnya Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi. Padahal Suhardi adalah mantan Dirjen Kehutanan di era Megawati.
"Ada enggak ibu itu, anak ibu itu? Jokowi datang? Ini ada sesuatu yang aneh. Ini pembelajaran yang baik atau buruk? Bagi saya ini cerminan, jangan berharap yang kalah menyembah-nyembah," pungkasnya.
Ditambahkannya, Megawati seharusnya lebih dewasa dan bijaksana sebagai seorang politikus kawakan sekligus putri seorang proklamator, Soekarno.
"Kita harap dia menjadi anak ideologis dan biologis. Kalau seperti ini dia tidak bisa bersikap seperti Bung Karno yang negarawan," tandasnya.
"Ini (soliditas koalisi) dipicu Megawati yang sombong," kata Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 12 September 2014.
Sebagai pemenang, kata dia, Megawati seharusnya bisa merangkul partai-partai politik yang memperoleh persentase lebih kecil saat pemilihan legislatif lalu.
"Sikap itu malah membuat koalisi merah putih kuat. Harusnya yang menang itu merangkul," ujarnya.
Bahkan, Desmond menganggap lucu ketika pra pilpres kemarin PDIP menolak Partai Demokrat untuk berkoalisi. Ketika sekarang PDIP kekurangan partai pendukung di parlemen, mereka mengajak Demokrat bergabung.
"Jadi, Koalisi Merah Lutih kuat karena keangkuhan Megawati. Keangkuhan Megawati selama 11 tahun," jelas Anggota Komisi III itu.
Hal lain yang membuat dirinya menilai Megawati sombong ialah lantaran yang bersangkutan tak hadir saat wafatnya Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi. Padahal Suhardi adalah mantan Dirjen Kehutanan di era Megawati.
"Ada enggak ibu itu, anak ibu itu? Jokowi datang? Ini ada sesuatu yang aneh. Ini pembelajaran yang baik atau buruk? Bagi saya ini cerminan, jangan berharap yang kalah menyembah-nyembah," pungkasnya.
Ditambahkannya, Megawati seharusnya lebih dewasa dan bijaksana sebagai seorang politikus kawakan sekligus putri seorang proklamator, Soekarno.
"Kita harap dia menjadi anak ideologis dan biologis. Kalau seperti ini dia tidak bisa bersikap seperti Bung Karno yang negarawan," tandasnya.
(kri)