Mobil Menteri Jokowi Dinilai Terlalu Mewah
A
A
A
JAKARTA - Pengadaan mobil dinas bagi para menteri di kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menuai kritik.
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menyatakan pagu anggaran yang dialokasikan Sekretaris Negara (Setneg) untuk pengadaan mobil bagi menteri dan pejabat negara lainnya sebesar Rp104,4 miliar.
Pengamat anggaran politik dari Fitra Ucok Sky Khadafi mengatakan, para menteri Jokowi-JK akan memiliki tunggangan cukup mewah.
Berdasarkan pengumuman nomor: Peng-03/PPBJ-PKMPSM/08/2014 tentang pemenang pelelangan umum pekerjaan pengadaan kendaraan menteri/pejabat setingkat menteri, kendaraan mantan presiden dan wakil presiden.
Dalam pengumuman itu disebutkan, pagu anggaran untuk pengadaan mobil tersebut sebesar Rp104,4 miliar dengan harga perkiraan sendiri senilai Rp101,1 miliar.
Pemenang lelang pengadaan mobil ini, sambung Ucok, adalah PT Mercedes-Benz Indonesia dengan nama presiden direkturnya Dr Claus Herbert Weidner.
Harga total penawaran mobil ini sebesar Rp91.944.000.000.
"Mobil mana yang akan dipergunakan oleh para menterinya Jokowi ini? Perkiraan saya, mobil Mercedes-Benz yang akan digunakan menterinya Jokowi adalah harga mobil di atas Toyota Royal Saloon," ujar Ucok, Selasa (9/9/2014).
Dia membandingkan pengadaan mobil kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2009.
Adapun menteri kabinet SBY menggunakan Toyota Crown Royal Saloon tipe G. Saat itu, harga satu unit mobil berada dikisaran Rp1,2 miliar sampai dengan Rp1,3 miliar.
"Mobil yang akan dibeli itu di atas Toyota Crown Royal Saloon, yang kemungkinannya adalah mobil Mercedes-Benz tipe S 300 L dengan banderol sebesar Rp1,8 miliar," tuturnya.
Dia menilai harga pembelian Mercedes Benz itu sangat mahal. "Ini terlalu supermahal, dan mewah," tutur Fitra.
Apapun jawaban Setneg terkait dengan pembelian mobil dinas, sambung Ucok, rakyat harus segera meminta Jokowi untuk menolak dan membatalkan lelang mobil Mercedes-Benz dan lebih mengutamakan kesederhanaan.
"Lebih baik tetap pakai mobil yang lama saja. Katanya Jokowi merakyat, kok mobil menteri mewah banget," ujarnya.
Ucok menepis jika pembatalan lelang itu akan dinyatakan sebagai wanprestasi. Selama ini, kata Ucok, banyak lelang yang dibatalkan seperti, pembangunan Gedung DPR dan sebagainya.
"Tidak apa-apa-apa kok. Tolong ajari menteri kamu (Jokowi) dan mantan Presiden SBY maupun wakil presidennya untuk hidup sederhana," tuturnya.
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menyatakan pagu anggaran yang dialokasikan Sekretaris Negara (Setneg) untuk pengadaan mobil bagi menteri dan pejabat negara lainnya sebesar Rp104,4 miliar.
Pengamat anggaran politik dari Fitra Ucok Sky Khadafi mengatakan, para menteri Jokowi-JK akan memiliki tunggangan cukup mewah.
Berdasarkan pengumuman nomor: Peng-03/PPBJ-PKMPSM/08/2014 tentang pemenang pelelangan umum pekerjaan pengadaan kendaraan menteri/pejabat setingkat menteri, kendaraan mantan presiden dan wakil presiden.
Dalam pengumuman itu disebutkan, pagu anggaran untuk pengadaan mobil tersebut sebesar Rp104,4 miliar dengan harga perkiraan sendiri senilai Rp101,1 miliar.
Pemenang lelang pengadaan mobil ini, sambung Ucok, adalah PT Mercedes-Benz Indonesia dengan nama presiden direkturnya Dr Claus Herbert Weidner.
Harga total penawaran mobil ini sebesar Rp91.944.000.000.
"Mobil mana yang akan dipergunakan oleh para menterinya Jokowi ini? Perkiraan saya, mobil Mercedes-Benz yang akan digunakan menterinya Jokowi adalah harga mobil di atas Toyota Royal Saloon," ujar Ucok, Selasa (9/9/2014).
Dia membandingkan pengadaan mobil kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2009.
Adapun menteri kabinet SBY menggunakan Toyota Crown Royal Saloon tipe G. Saat itu, harga satu unit mobil berada dikisaran Rp1,2 miliar sampai dengan Rp1,3 miliar.
"Mobil yang akan dibeli itu di atas Toyota Crown Royal Saloon, yang kemungkinannya adalah mobil Mercedes-Benz tipe S 300 L dengan banderol sebesar Rp1,8 miliar," tuturnya.
Dia menilai harga pembelian Mercedes Benz itu sangat mahal. "Ini terlalu supermahal, dan mewah," tutur Fitra.
Apapun jawaban Setneg terkait dengan pembelian mobil dinas, sambung Ucok, rakyat harus segera meminta Jokowi untuk menolak dan membatalkan lelang mobil Mercedes-Benz dan lebih mengutamakan kesederhanaan.
"Lebih baik tetap pakai mobil yang lama saja. Katanya Jokowi merakyat, kok mobil menteri mewah banget," ujarnya.
Ucok menepis jika pembatalan lelang itu akan dinyatakan sebagai wanprestasi. Selama ini, kata Ucok, banyak lelang yang dibatalkan seperti, pembangunan Gedung DPR dan sebagainya.
"Tidak apa-apa-apa kok. Tolong ajari menteri kamu (Jokowi) dan mantan Presiden SBY maupun wakil presidennya untuk hidup sederhana," tuturnya.
(hyk)