Komisi III: Penangkapan Aparat Polri di Malaysia Memalukan
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari terkejut dengan adanya penangkapan dua aparat kepolisian Polda Kalimantan Barat (Kalbar) oleh Polis Di Raja Malaysia (PDRM) di Kuching Malaysia. Dia menilai hal tersebut sangatlah memalukan.
"Ini memalukan. Apalagi ditangkap di Malaysia. Sudah pasti hukum harus tetap ditegakkan," katanya kepada SINDO, Minggu (31/8/2014).
Eva mengatakan, kasus ini semakin membuktikan persoalan integritas di internal polri adalah hal yang serius. Menurut dia, reformasi polri belum dapat menunjukkan hasilnya.
"Sepertinya reformasi yang dilakukan hanya menyentuh tataran reformasi organisasi. Sedangkan revolusi kultur, mental dan integritas masih jauh dari harapan," ungkapnya.
Politikus PDIP ini menilai, ironis jika melihat rentetan kasus yang akhir-akhir ini semakin mendegradasi integritas Polri di mata masyarakat.
Pasalnya, tidak hanya kasus narkoba sekarang ini. Sebelumnya ada aparat kepolisian yang terlibat kasus suap judi online dan juga kasus traficking.
"Jika melihat cetak biru reformasi Polri sangat bagus. Tapi sangat disayangkan realisasinya belum maksimal.
Ditambahkannya, kasus-kasus tersebut harus menjadi titik refleksi bagi lembaga Polri. Perlu harus merespons ini dengan perbaikan diri.
"Bagaimana mau melayani masyarakat, jika Polri masih disibukkan dengan dirinya sendiri," katanya.
"Ini memalukan. Apalagi ditangkap di Malaysia. Sudah pasti hukum harus tetap ditegakkan," katanya kepada SINDO, Minggu (31/8/2014).
Eva mengatakan, kasus ini semakin membuktikan persoalan integritas di internal polri adalah hal yang serius. Menurut dia, reformasi polri belum dapat menunjukkan hasilnya.
"Sepertinya reformasi yang dilakukan hanya menyentuh tataran reformasi organisasi. Sedangkan revolusi kultur, mental dan integritas masih jauh dari harapan," ungkapnya.
Politikus PDIP ini menilai, ironis jika melihat rentetan kasus yang akhir-akhir ini semakin mendegradasi integritas Polri di mata masyarakat.
Pasalnya, tidak hanya kasus narkoba sekarang ini. Sebelumnya ada aparat kepolisian yang terlibat kasus suap judi online dan juga kasus traficking.
"Jika melihat cetak biru reformasi Polri sangat bagus. Tapi sangat disayangkan realisasinya belum maksimal.
Ditambahkannya, kasus-kasus tersebut harus menjadi titik refleksi bagi lembaga Polri. Perlu harus merespons ini dengan perbaikan diri.
"Bagaimana mau melayani masyarakat, jika Polri masih disibukkan dengan dirinya sendiri," katanya.
(kri)