SBY Delegasikan 3 Menterinya Koordinasi dengan Jokowi-JK
A
A
A
Tindak lanjut hasil pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan presiden terpilih Joko Widodo, pihak pemerintah saat ini mendelegasikan tiga menteri untuk komunikasi intensif dengan presiden sekaligus wakil presiden terpilih itu.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Chairul Tandjung menyampaikan, tiga menteri itu adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam), Menko Perekonomian, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
"Presiden melalui Menkopolhukam Joko Suyanto menyampaikan bahwa ada tiga orang yang ditunjuk Presiden mewakili pemerintah yang sekarang, untuk bicara dengan pemerintahan Jokowi - JK," ucapnya di kantor Kemenko Jakarta, Jumat, 29 Agustus 2014 malam.
Menurutnya, pemerintah akan berusaha menjembatani keinginan pemerintah baru untuk menggali informasi yang lengkap mengenai apa yang telah dan akan dilakukan pemerintah selanjutnya. "Sehingga sudah bisa on board pada 20 Oktober," jelasnya.
Dia menambahkan, dalam pertemuan empat mata antara SBY dan Jokowi beberapa waktu lalu, lebih banyak berbicara tentang APBN dan hal kenegaraan lainnya. "Pembicaraan kan lama dua jam pasti juga bicara hal-hal kenegaraan," terangnya.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Chairul Tandjung menyampaikan, tiga menteri itu adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam), Menko Perekonomian, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
"Presiden melalui Menkopolhukam Joko Suyanto menyampaikan bahwa ada tiga orang yang ditunjuk Presiden mewakili pemerintah yang sekarang, untuk bicara dengan pemerintahan Jokowi - JK," ucapnya di kantor Kemenko Jakarta, Jumat, 29 Agustus 2014 malam.
Menurutnya, pemerintah akan berusaha menjembatani keinginan pemerintah baru untuk menggali informasi yang lengkap mengenai apa yang telah dan akan dilakukan pemerintah selanjutnya. "Sehingga sudah bisa on board pada 20 Oktober," jelasnya.
Dia menambahkan, dalam pertemuan empat mata antara SBY dan Jokowi beberapa waktu lalu, lebih banyak berbicara tentang APBN dan hal kenegaraan lainnya. "Pembicaraan kan lama dua jam pasti juga bicara hal-hal kenegaraan," terangnya.
(kur)