Almarhum Suhardi di Mata Rachel Maryam
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Rachel Maryam Sayidina memiliki kenangan tersendiri terhadap sosok almarhum Suhardi.
Rachel bercerita selama proses kampanye Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014, Suhardi beberapa kali menyampaikan orasi politiknya.
Saat melihat Suhardi beroprasi, Rachel melihat sesuatu yang berbeda dari biasanya.
"Orasi-orasinya terasa agak berbeda dari sebelum-sebelumnya. Orasinya jadi semakin membuat orang bergetar, layaknya seorang orator. Padahal beliau seorang akademisi," kata Rachel saat berbincang dengan Sindonews, Jumat (29/8/2014).
Mantan pemain film ini mengatakan, tidak hanya dirinya yang melihat perbedaan pada sosok Suhardi. "Bukan hanya aku saja yang merasa begitu," sambungnya.
Dia mengungkapkan, Suhardi adalah seorang akademisi yang rendah hati. Tidak hanya itu, Suhardi juga memiliki kemampuan mencari solusi. Terutama di bidang pertanian, kehutanan dan pangan.
"Profesor itu orang yang paling apa adanya yang aku kenal. Beliau itu bukan seorang politisi, tapi negarawan." tutur Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra ini.
Suhardi wafat pada Kamis 28 Agustus 2014 pada pukul 21.35 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan karena penyakit paru-paru.
Rachel mengaku terkejut ketika mendengar kabar wafatnya Suhardi. "Pak Hardi itu orangnya pola hidup sehat. Makanannya enggak suka yang instan-instan Alami semua, suka minum jamu dan enggak merokok," tutur Rachel.
Rachel bercerita selama proses kampanye Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014, Suhardi beberapa kali menyampaikan orasi politiknya.
Saat melihat Suhardi beroprasi, Rachel melihat sesuatu yang berbeda dari biasanya.
"Orasi-orasinya terasa agak berbeda dari sebelum-sebelumnya. Orasinya jadi semakin membuat orang bergetar, layaknya seorang orator. Padahal beliau seorang akademisi," kata Rachel saat berbincang dengan Sindonews, Jumat (29/8/2014).
Mantan pemain film ini mengatakan, tidak hanya dirinya yang melihat perbedaan pada sosok Suhardi. "Bukan hanya aku saja yang merasa begitu," sambungnya.
Dia mengungkapkan, Suhardi adalah seorang akademisi yang rendah hati. Tidak hanya itu, Suhardi juga memiliki kemampuan mencari solusi. Terutama di bidang pertanian, kehutanan dan pangan.
"Profesor itu orang yang paling apa adanya yang aku kenal. Beliau itu bukan seorang politisi, tapi negarawan." tutur Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra ini.
Suhardi wafat pada Kamis 28 Agustus 2014 pada pukul 21.35 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan karena penyakit paru-paru.
Rachel mengaku terkejut ketika mendengar kabar wafatnya Suhardi. "Pak Hardi itu orangnya pola hidup sehat. Makanannya enggak suka yang instan-instan Alami semua, suka minum jamu dan enggak merokok," tutur Rachel.
(dam)