Suhardi, Politikus Gemar Bersepeda dan Tidak Suka AC
A
A
A
YOGYAKARTA - Almarhum Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi dikenal sebagai sosok bersahaja di lingkungan Universitas Gadjah Mada.
Guru Besar Fakultas Kehutanan Univerasitas Gadjah Mada (UGM) yang menyandang gelar profesi doktor ini dikenal selalu berusaha memberikan ilmunya kepada masyarakat.
"Beliau sangat sederhana, suka naik sepeda dan tidak mau menggunakan ruang yang ber-AC," tutur Rektor UGM Prof Dr Pratikno saat ditemui dalam upacara pelepasan jenazah Prof Dr Suhardi di Balairung UGM, Jumat (29/8/2014).
Pratikno menuturkan, program akademik Suhardi yang paling berkesan ialah penghijauan di Pantai Samas dengan pohon Cemara Udang.
Saat itu, kata dia, Suhardi merintis menanam pohon di pasir dengan suhu 60 derajat celcius.
Dia mengatakan, program tersebut berjalan sukses. Bahkan dilanjutkan oleh Fakultas Kehutanan UGM untuk melakukan hal yang sama di beberapa pantai lainnya.
"Kepedulian beliau terhadap perbaikan lingkungan dan peningkatan potensi pangan lokal sangat besar," ungkapnya.
Suhardi wafat pada Kamis 29 Agustus 2014 pukul 21.35 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSSP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dia wafat karena menderita penyakit paru-paru. Dia dirawat di RSPP sejak Jumat 22 Agustus 2014.
Guru Besar Fakultas Kehutanan Univerasitas Gadjah Mada (UGM) yang menyandang gelar profesi doktor ini dikenal selalu berusaha memberikan ilmunya kepada masyarakat.
"Beliau sangat sederhana, suka naik sepeda dan tidak mau menggunakan ruang yang ber-AC," tutur Rektor UGM Prof Dr Pratikno saat ditemui dalam upacara pelepasan jenazah Prof Dr Suhardi di Balairung UGM, Jumat (29/8/2014).
Pratikno menuturkan, program akademik Suhardi yang paling berkesan ialah penghijauan di Pantai Samas dengan pohon Cemara Udang.
Saat itu, kata dia, Suhardi merintis menanam pohon di pasir dengan suhu 60 derajat celcius.
Dia mengatakan, program tersebut berjalan sukses. Bahkan dilanjutkan oleh Fakultas Kehutanan UGM untuk melakukan hal yang sama di beberapa pantai lainnya.
"Kepedulian beliau terhadap perbaikan lingkungan dan peningkatan potensi pangan lokal sangat besar," ungkapnya.
Suhardi wafat pada Kamis 29 Agustus 2014 pukul 21.35 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSSP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dia wafat karena menderita penyakit paru-paru. Dia dirawat di RSPP sejak Jumat 22 Agustus 2014.
(dam)