Publik Cemas Jokowi Jadi Presiden Lumpuh
A
A
A
JAKARTA - Publik khawatir pasangan Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden periode 2014-2019 yang lumpuh. Pasalnya, mayoritas parlemen dikuasai oleh Koalisi Merah Putih alias kubu Prabowo-Hatta.
Kekhawatiran pun muncul program Jokowi akan macet di parlemen. Hal itu berdasarkan hasil riset terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang diumumkan pada hari ini.
Dari survei yang dilakukan pada tanggal 23-27 Agustus 2014 ini, 45,60% publik menyakini bahwa program-program pemerintah Jokowi akan terhambat di DPR. Sebab, DPR didominasi Koalisi Merah Putih.
"Ada 31,09% yang percaya bahwa programnya tidak akan dihambat," ujar Peneliti LSI Rully Akbar saat jumpa pers pemaparan hasil penelitian tentang harapan dan ancaman Jokowi-JK di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/8/2014).
Sekadar diketahui, survei tersebut menggunakan 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia. Adapun metode penarikan sampel adalah multistage random sampling dengan margin of error survei ini sebesar ±2,9 persen.
Selain itu, LSI juga melengkapi dan memperkuat analisis survei dengan data-data kualitatif yang didapatkan melalui metode in depth interview, FGD dan analisis media. Survei ini dibiayai oleh LSI.
Kekhawatiran pun muncul program Jokowi akan macet di parlemen. Hal itu berdasarkan hasil riset terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang diumumkan pada hari ini.
Dari survei yang dilakukan pada tanggal 23-27 Agustus 2014 ini, 45,60% publik menyakini bahwa program-program pemerintah Jokowi akan terhambat di DPR. Sebab, DPR didominasi Koalisi Merah Putih.
"Ada 31,09% yang percaya bahwa programnya tidak akan dihambat," ujar Peneliti LSI Rully Akbar saat jumpa pers pemaparan hasil penelitian tentang harapan dan ancaman Jokowi-JK di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/8/2014).
Sekadar diketahui, survei tersebut menggunakan 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia. Adapun metode penarikan sampel adalah multistage random sampling dengan margin of error survei ini sebesar ±2,9 persen.
Selain itu, LSI juga melengkapi dan memperkuat analisis survei dengan data-data kualitatif yang didapatkan melalui metode in depth interview, FGD dan analisis media. Survei ini dibiayai oleh LSI.
(kri)