Amerika Apresiasi Peran Indonesia dalam Misi Perdamaian Dunia

Selasa, 19 Agustus 2014 - 17:50 WIB
Amerika Apresiasi Peran Indonesia dalam Misi Perdamaian Dunia
Amerika Apresiasi Peran Indonesia dalam Misi Perdamaian Dunia
A A A
BOGOR - Peran aktif Indonesia dalam misi menjaga perdamaian dunia dengan mengirimkan ribuan personil TNI ke berbagai negara konflik, mendapat apresiasi dari Amerika Serikat. Terlebih lagi, Indonesia juga memiliki pusat pelatihan penyiapan pasukan penjaga perdamaian dengan fasilitas kelas dunia.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake mengungkapkan, Indonesia memiliki kepemimpinan yang bagus di Asia Tenggara, termasuk dalam hal peningkatan pelatihan pasukan penjaga perdamaian secara signifikan.

“Indonesia telah mengirimkan 4.000 tentaranya untuk terlibat dalam pasukan perdamaian. Ini pencapaian yang luar biasa,” kata Blake di sela-sela pembukaan latihan bersama antara TNI dengan Global Peace Operation Initiative (GPOI) Capstone Exercise Garuda Canti Dharma 2014 di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/8).

Latihan bersama yang akan digelar dalam tiga tahap dari 19 Agustus 2014 hingga 1 September 2014 ini dibuka oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko bersama General Vincent K Brooks selaku Commanding General of USARPAC (United States Army Pacific) dan Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake.

Adapun rincian tahapan pelatihan, pada tahap pertama dilakukan latihan Senior Trainning Seminar (STS) pada 19-21 Agustus 2014 dengan melibatkan 29 peserta dari 17 negara, yaitu Bangladesh, Filipina, Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman, Jordania, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Perancis, Srilanka, Thailand, Vietnam, dan dari United Nations.

Latihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang aspek-aspek multidimensi dari kemungkinan operasi perdamaian yang kompleks, membahas tantangan-tantangan utama dalam misi-misi perdamaian guna meningkatkan kemampuan kontingen dalam setiap misi.

Selain itu juga memberikan saran serta tindakan nyata untuk mengatasi kendala-kendala dalam latihan guna meningkatkan kemampuan kontingen dalam kesiapan operasional.

Pada tahap kedua, menyelenggarakan Staff Training Event (STE) dan melibatkan 69 peserta dari 26 negara, yakni Amerika, Australia, New Zealand, India, Afrika Selatan, Bangladesh, Brazil, Filipina, Peru, Indonesia, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Singapura, Yordania, Belanda, Srilanka, Tanzania, Kanada, Jerman, Ukraina, dan Vietnam.

Hal ini untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan personel dalam melaksanakan koordinasi pada operasi perdamaian multidimensi di markas-markas PBB, dan mengembangkan kemampuan staf markas.

Pada tahap ketiga, pada 19 Agustus hingga 1 September 2014 diselenggarakan Field Training Event (FTE), yang melibatkan 360 peserta dari 9 negara. Yakni Amerika Serikat, Bangladesh, Filipina, Indonesia, Jepang, Kamboja, Mongolia, Nepal, dan Tanzania. Latihan berguna untuk membina hubungan yang baik antara TNI dan USPACOM, meningkatkan kemampuan capacity building PMPP TNI.

Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan personil TNI dan negara-negara lain yang terlibat dalam latihan untuk melaksanakan tugas sebagai Troop Contributing Countries (TCC) dalam suatu misi PBB, dan meningkatnya interoperability personil TNI dan USPACOM dalam pelaksanaan tugas pokok Operasi Pemelihara Perdamaian (OPP).
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7133 seconds (0.1#10.140)