Ekspresi Unik Pro Prabowo Saat Demo di MK
A
A
A
JAKARTA - Simpatisan dan pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menilai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 diwarnai dengan intervensi asing.
Hal tersebut tampak dalam simbol dan kostum unik yang ditampilkan seorang simpatisan Prabowo-Hatta asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Cak Tata.
Pria berambut sebahu dan berkacamata cokelat muda itu, datang ke MK memakai atribut topi berlambang bendera Amerika Serikat (AS) khas Paman Sam.
Pada sisi kiri dan kanan topi itu, terikat dua buah replika uang dolar AS pecahan 1 Triliun U$D dan selembar tulisan.
"KPU rampok suara rakyat. Awas! perselingkuhan KPU dan iblis zionis," demikian bunyi pesan pada selembar tulisan tersebut.
"Ini simbol zionis. Ada kecurangan, artinya zionis," kata Cak Tata di depan Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2014).
Sore itu, sekitar pukul 16.30 WIB, Cak Tata tidak datang sendirian. Ia mengaku sengaja datang ke depan Gedung MK bersama enam orang temannya, dari Pasar Minggu untuk memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2014.
Atribut yang dikenakan keenam temannya tidak kalah unik dengan yang dipakai Cak Tata. Dua di antaranya memakai caping yang terbuat dari daun kelapa.
Sementara empat caping lainnya terbuat dari anyaman bambu berwarna krem. Pada tiap-tiap topi itu, tertempel stiker bergambar Prabowo-Hatta dengan background bendera merah putih.
Dua orang bercaping daun kelapa itu memakai topeng Ketua Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik dan Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno.
"Kostum ini aspirasi kami," kata Cak Tata.
Selain itu, Cak Tata dan rombongan juga membawa sebuah imitasi kotak KPU yang ditempeli dengan gambar wajah Ketua Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik.
Dalam imitasi kotak KPU itu tertulis, "Koloni Perampok Uang (KPU)! Pelacur dolar. Tarif boking, satu tahun, satu pulau."
"Mereka ini antek asing. Mereka diindikasikan telah memerima uang dari Amerika. Ini sudah fakta ada intervensi asing, zionis dan negara pecundang," kata dia.
Seperti pantauan Sindonews di lokasi, ribuan massa pendukung dan simpatisan Prabowo-Hatta terus berdatangan secara bergelombang sejak pukul 10.00 hingga pukul 16.00 WIB.
Ribuan massa tersebut berasal dari beberapa elemen organisasi masyarakat, diantaranya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Gerakan Rakyat Pendukung (Gardu) Prabowo, Aliansi Penyelamat Pemilu (APP), Persatuan Perempuan Peduli Keadilan (PPPK), Forum Komunikasi Putra/i Purnawirawan Indonesia (FKPPI), Aliansi Merah Putih, dan Pemuda Panca Marga.
Aksi ribuan massa pro Prabowo tersebut relatif tertib hingga berakhir sekitar pukul 17.00 WIB.
Hingha berita ini ditulis, lalu lintas di depan Gedung MK dari arah Patung Kuda Indosat menuju Harmonu terpantau lancar. Pihak kepolisian telah membuka seluruh jalur di Jalan Medan Merdaka Barat.
Hal tersebut tampak dalam simbol dan kostum unik yang ditampilkan seorang simpatisan Prabowo-Hatta asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Cak Tata.
Pria berambut sebahu dan berkacamata cokelat muda itu, datang ke MK memakai atribut topi berlambang bendera Amerika Serikat (AS) khas Paman Sam.
Pada sisi kiri dan kanan topi itu, terikat dua buah replika uang dolar AS pecahan 1 Triliun U$D dan selembar tulisan.
"KPU rampok suara rakyat. Awas! perselingkuhan KPU dan iblis zionis," demikian bunyi pesan pada selembar tulisan tersebut.
"Ini simbol zionis. Ada kecurangan, artinya zionis," kata Cak Tata di depan Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2014).
Sore itu, sekitar pukul 16.30 WIB, Cak Tata tidak datang sendirian. Ia mengaku sengaja datang ke depan Gedung MK bersama enam orang temannya, dari Pasar Minggu untuk memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2014.
Atribut yang dikenakan keenam temannya tidak kalah unik dengan yang dipakai Cak Tata. Dua di antaranya memakai caping yang terbuat dari daun kelapa.
Sementara empat caping lainnya terbuat dari anyaman bambu berwarna krem. Pada tiap-tiap topi itu, tertempel stiker bergambar Prabowo-Hatta dengan background bendera merah putih.
Dua orang bercaping daun kelapa itu memakai topeng Ketua Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik dan Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno.
"Kostum ini aspirasi kami," kata Cak Tata.
Selain itu, Cak Tata dan rombongan juga membawa sebuah imitasi kotak KPU yang ditempeli dengan gambar wajah Ketua Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik.
Dalam imitasi kotak KPU itu tertulis, "Koloni Perampok Uang (KPU)! Pelacur dolar. Tarif boking, satu tahun, satu pulau."
"Mereka ini antek asing. Mereka diindikasikan telah memerima uang dari Amerika. Ini sudah fakta ada intervensi asing, zionis dan negara pecundang," kata dia.
Seperti pantauan Sindonews di lokasi, ribuan massa pendukung dan simpatisan Prabowo-Hatta terus berdatangan secara bergelombang sejak pukul 10.00 hingga pukul 16.00 WIB.
Ribuan massa tersebut berasal dari beberapa elemen organisasi masyarakat, diantaranya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Gerakan Rakyat Pendukung (Gardu) Prabowo, Aliansi Penyelamat Pemilu (APP), Persatuan Perempuan Peduli Keadilan (PPPK), Forum Komunikasi Putra/i Purnawirawan Indonesia (FKPPI), Aliansi Merah Putih, dan Pemuda Panca Marga.
Aksi ribuan massa pro Prabowo tersebut relatif tertib hingga berakhir sekitar pukul 17.00 WIB.
Hingha berita ini ditulis, lalu lintas di depan Gedung MK dari arah Patung Kuda Indosat menuju Harmonu terpantau lancar. Pihak kepolisian telah membuka seluruh jalur di Jalan Medan Merdaka Barat.
(maf)