Kongres AS Temui DPR Bahas Pertahanan
A
A
A
JAKARTA - Delegasi Amerika Serikat (AS) tidak hanya menemui pimpinan MPR di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta. Sejumlah anggota Kongres AS juga bertemu dengan pimpinan DPR pada Senin 11 Agustus 2014.
Beberapa delegasi Kongres AS menemui Wakil Ketua DPR Pramono Anung yang ditemani beberapa anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP).
Anggota Kongres AS itu Rodney Frelinghuysen dari Partai Republik, Ken Calvert dan Kay Granger dari Partai Republik, serta Jim Morgan dari Partai Demokrat.
“Hari ini ada pertemuan antara Kongres AS yang diwakili oleh empat orang dari Republik dan Demokrat dengan parlemen kita yang diwakili fraksi-fraksi,” kata Pramono di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin 11 Agustus 2014.
Menurut Pramono, beberapa hal yang dibicarakan dalam pertemuan tertutup antara lain berkaitan dengan pertahanan.
“Karena kita tahu Indonesia sempat di embargo dan Indonesia juga sempat terkendala dengan pembelian F-16, maka kita minta ini diperbaiki,” kata Pramono.
Menurut Pramono, para delegasi Kongres AS juga melihat potensi Indonesia sebagai negara demokrasi yang sedang berkembang dan tumbuh.
“Kita negara demokrasi nomor tiga, mereka nomor dua. Dengan kekuatan ekonomi yang ada, harapannya Indonesia bisa memainkan peran yang cukup signifikan di dunia internasional,” terang Pramono.
Pada saat bersamaan, Senator Amerika Serikat (AS) John McCain menemui pimpinan MPR. Dalam pertemuan yang dilaksanakan secara tertutup, keduanya membahas beberapa hal penting menyangkut hubungan antarkedua negara.
Dalam kunjungannya itu, McCain yang pernah menjadi capres AS melawan Barack Obama pada 2008 lalu ditemani senator Sheldon Whitehouse, dan Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O'Blake.
Beberapa delegasi Kongres AS menemui Wakil Ketua DPR Pramono Anung yang ditemani beberapa anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP).
Anggota Kongres AS itu Rodney Frelinghuysen dari Partai Republik, Ken Calvert dan Kay Granger dari Partai Republik, serta Jim Morgan dari Partai Demokrat.
“Hari ini ada pertemuan antara Kongres AS yang diwakili oleh empat orang dari Republik dan Demokrat dengan parlemen kita yang diwakili fraksi-fraksi,” kata Pramono di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin 11 Agustus 2014.
Menurut Pramono, beberapa hal yang dibicarakan dalam pertemuan tertutup antara lain berkaitan dengan pertahanan.
“Karena kita tahu Indonesia sempat di embargo dan Indonesia juga sempat terkendala dengan pembelian F-16, maka kita minta ini diperbaiki,” kata Pramono.
Menurut Pramono, para delegasi Kongres AS juga melihat potensi Indonesia sebagai negara demokrasi yang sedang berkembang dan tumbuh.
“Kita negara demokrasi nomor tiga, mereka nomor dua. Dengan kekuatan ekonomi yang ada, harapannya Indonesia bisa memainkan peran yang cukup signifikan di dunia internasional,” terang Pramono.
Pada saat bersamaan, Senator Amerika Serikat (AS) John McCain menemui pimpinan MPR. Dalam pertemuan yang dilaksanakan secara tertutup, keduanya membahas beberapa hal penting menyangkut hubungan antarkedua negara.
Dalam kunjungannya itu, McCain yang pernah menjadi capres AS melawan Barack Obama pada 2008 lalu ditemani senator Sheldon Whitehouse, dan Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O'Blake.
(dam)