Ancaman ISIS, UIN Jakarta Siapkan Trik Khusus

Kamis, 07 Agustus 2014 - 21:57 WIB
Ancaman ISIS, UIN Jakarta Siapkan Trik Khusus
Ancaman ISIS, UIN Jakarta Siapkan Trik Khusus
A A A
CIPUTAT - Terkait dengan ideologi islam radikal yang dibawa oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tengah menyiapkan sejumlah langkah khusus untuk para mahasiswanya agar terhindar dari ideologi tersebut.

Serta, membersihkan nama kampus yang sebelumnya diberitakan bahwa sejumlah mahasiswanya terlibat dalam ISIS.

"Karena ada pemberitaan yang telah menyeret-nyeret nama UIN. Upaya untuk membangun program-program khusus dan langkah-langkah yang penting kita lakukan," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta, Sudarnoto Abdul Hakim, di Kampus UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (7/8/2014).

Sudarnoto mengatakan, pertama tentunya melalui fakultas dengan melakukan monitoring terhadap mahasiswa dan mahasiswi secara ideologis dimana mahasiwa dan mahasiswi harus bersih dari ideologi yang demikian.

Fakultas pun harus berkoordinasi dengan BEM untuk hal monitoring, begitu juga dengan pengasuh asrama-asrama yang berada di naungan kampus harus juga memonitoring.

"Karena mahasiswa yang rawan itu di awal tahun masuk, tidak tahu apa-apa karenadari kampung. Dan mahasiswa tingkat akhir yang sibuk skripsi dan cari uang. Mereka perlu diberi perhatian serius," ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, unit kegiatan mahasiswa (UKM) pun harus bersih dari ideologi-ideologi yang tidak seharusnya. Karena jelas, ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila. Kalaupun ada yang tidak sepaham dengan pancasila, kampus mempersilakan asal ajaran itu tidak dibawa ke dalam kampus.

"Agustus ini kita akan ada OPAK (Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan) selama 5 hari. Itu digunakan untuk memperkenalkan nilai kebangsaan dan Islam yang rahmatan lil alamin," jelasnya.

Selain itu, sambungnya, setiap mahasiswa baru dibuatkan perjanjian di atas materai yang berisi tentang komitmen terhadap falsafah bangsa. Jadi 5 ribu mahasiswa dan mahasiswi yang masuk harus berkomitmen terhadap ideologi bangsa.

"Saya ingin minta pendapat ahli hukum bagaimana drafting perjanjian ini. Kalau masuk UIN, harus ikuti aturan, dan sebagainya," tegasnya.

Lebih dari pada itu, sambungnya, mengenai konsep-konsep terminologi jihad, karena konsep tersebut merupakan konsep terminologi agama, maka pihak kampus akan melibatkan ahli tafsir untuk mendefinisikan itu menjadi lebih jelas lagi. Agar tidak membawa pengaruh buruk.

"Serta mensosialisasikan bahaya radikalisme. Serta menindak tegas jika ada mahasiwa/i yang terlibat," terangnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5760 seconds (0.1#10.140)