Denny JA Akui Bantu Anas Jadi Ketum Demokrat
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA hadir menjadi saksi dalam sidang perkara korupsi degan terdakwa mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Dalam persidangan, Denny mengakui sudah lama mengenal Anas. "Kalau kenal secara pribadi sudah lama," kata Denny saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2014).
Denny mengungkapkan, Anas pernah menghubunginya melalui telepon tapi tidak diangkat. Kemudian Denny menghubungi Anas. Saat itu Anas menceritakan keinginannya untuk maju sebagai calon Ketua Umum DPP Partai Demokrat.
"Kita jumpa, dia (Anas) bercerita mau maju, lawan kuat Andi (Andi Mallarangeng)," kata Denny.
Denny mengaku, membantu Anas melalui survei. Meskipun tidak dibayar, bagi Denny bisa memenangkan Anas sebagai ketua umum partai besar merupakan kredit positif bagi lembaga survei dirinya.
"Saya berperan, membentuk publik opini, penting bagi Anas dekat yang punya hak suara, survei jadi instrumen saya bantu Anas, untuk membaca peta dukungan yang punya hak suara," katanya.
Denny mengklaim, rela tidak meminta biaya kepada Anas. Sebab jika menang dapat mengangkat reputasi lembaga surveinya apalagi saat itu Anas bersaing dengan Andi Mallarangeng, biaya survei hanya 10 juta-Rp 20 juta.
Denny juga mengeluarkan dana iklan untuk Anas berkisar Rp400 juta. "Yang mahal iklan, yang ada foto SBY dan Anas, saya hanya back-up saja dan biayanya terukur maka pakai biaya pribadi saja tidak masalah," kata Denny.
Dalam persidangan, Denny mengakui sudah lama mengenal Anas. "Kalau kenal secara pribadi sudah lama," kata Denny saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2014).
Denny mengungkapkan, Anas pernah menghubunginya melalui telepon tapi tidak diangkat. Kemudian Denny menghubungi Anas. Saat itu Anas menceritakan keinginannya untuk maju sebagai calon Ketua Umum DPP Partai Demokrat.
"Kita jumpa, dia (Anas) bercerita mau maju, lawan kuat Andi (Andi Mallarangeng)," kata Denny.
Denny mengaku, membantu Anas melalui survei. Meskipun tidak dibayar, bagi Denny bisa memenangkan Anas sebagai ketua umum partai besar merupakan kredit positif bagi lembaga survei dirinya.
"Saya berperan, membentuk publik opini, penting bagi Anas dekat yang punya hak suara, survei jadi instrumen saya bantu Anas, untuk membaca peta dukungan yang punya hak suara," katanya.
Denny mengklaim, rela tidak meminta biaya kepada Anas. Sebab jika menang dapat mengangkat reputasi lembaga surveinya apalagi saat itu Anas bersaing dengan Andi Mallarangeng, biaya survei hanya 10 juta-Rp 20 juta.
Denny juga mengeluarkan dana iklan untuk Anas berkisar Rp400 juta. "Yang mahal iklan, yang ada foto SBY dan Anas, saya hanya back-up saja dan biayanya terukur maka pakai biaya pribadi saja tidak masalah," kata Denny.
(dam)