Pimpinan Militer China Kunjungi Kementerian Pertahanan
A
A
A
JAKARTA - Vice Chairman of The Central Military Commision People's Liberation Army (PLA) Tiongkok, Jenderal Fan Changlong melakukan kunjungan ke Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (RI). Kunjungan yang dimulai sejak tanggal 23 hingga 25 Mei 2014 tersebut dilatarbelakangi oleh kerja sama di bidang pertahanan antara kedua negara.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pertemuan bilateral antara dirinya dengan orang tertinggi di militer China itu membicarakan tindak lanjut kerja sama pertahanan antara Pemerintah RI dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
"RI-Tiongkok memiliki kesamaan kepentingan sebagai dua bangsa besar di kawasan yang memiliki tanggung jawab bagi pemeliharaan keamanan bagi prasyarat pencapaian kesejahteraan bersama," ujar Purnomo dalam konferensi persnya di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2014).
"Karena itulah, kemitraan strategis harus diwujudkan dalam bentuk kerja sama yang konkrit seperti kerja sama di bidang pertahanan," sambungnya.
Purnomo menyebutkan, pertemuan bilateral ini merupakan implementasi dari kemitraan strategis (strategic partnership) yang ditandatangani oleh presiden kedua negara pada 2005 lalu. Hal tersebut kemudian diperkuat dengan perjanjian kerja sama di bidang pertahanan pada tahun 2007 yang diteken oleh menteri pertahanan kedua negara.
"Namun, rintisan kerja sama pertahanan kedua negara dimulai sejak 2006 dengan dilaksanakannya forum konsultasi bilateral antara kedua kementerian pertahanan yang pada waktu itu dipimpin oleh Sekjen Dephan RI," ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut, Purnomo juga menambahkan, selain mengadakan pertemuan tingkat tinggi, kedua negara juga melakukan pertemuan tingkat menengah.
"Pihak China meminta tidak hanya pertemuan tingkat tinggi, tapi juga perwira menengah dilibatkan. Kita setujui, agar perwira menengah punya pengalaman di tingkat internasional," ujar dia.
Purnomo memaparkan, ada beberapa pertemuan antata China dan RI pada tiap tahunnya. Diantaranya, pertemuan tingkat menteri dan wakil menteri.
Selain itu, pertemuan yang membahas industri pertahanan, pertemuan antara Angkatan Darat untuk melakukan latihan gabungan pasukan khusus pada tahun 2002 dan 2013.
"Kurang lebih ada tujuh kali pertemuan setiap tahunnya. Itu menandakan hubungan kita dengan China sangat erat," tuntasnya.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pertemuan bilateral antara dirinya dengan orang tertinggi di militer China itu membicarakan tindak lanjut kerja sama pertahanan antara Pemerintah RI dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
"RI-Tiongkok memiliki kesamaan kepentingan sebagai dua bangsa besar di kawasan yang memiliki tanggung jawab bagi pemeliharaan keamanan bagi prasyarat pencapaian kesejahteraan bersama," ujar Purnomo dalam konferensi persnya di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2014).
"Karena itulah, kemitraan strategis harus diwujudkan dalam bentuk kerja sama yang konkrit seperti kerja sama di bidang pertahanan," sambungnya.
Purnomo menyebutkan, pertemuan bilateral ini merupakan implementasi dari kemitraan strategis (strategic partnership) yang ditandatangani oleh presiden kedua negara pada 2005 lalu. Hal tersebut kemudian diperkuat dengan perjanjian kerja sama di bidang pertahanan pada tahun 2007 yang diteken oleh menteri pertahanan kedua negara.
"Namun, rintisan kerja sama pertahanan kedua negara dimulai sejak 2006 dengan dilaksanakannya forum konsultasi bilateral antara kedua kementerian pertahanan yang pada waktu itu dipimpin oleh Sekjen Dephan RI," ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut, Purnomo juga menambahkan, selain mengadakan pertemuan tingkat tinggi, kedua negara juga melakukan pertemuan tingkat menengah.
"Pihak China meminta tidak hanya pertemuan tingkat tinggi, tapi juga perwira menengah dilibatkan. Kita setujui, agar perwira menengah punya pengalaman di tingkat internasional," ujar dia.
Purnomo memaparkan, ada beberapa pertemuan antata China dan RI pada tiap tahunnya. Diantaranya, pertemuan tingkat menteri dan wakil menteri.
Selain itu, pertemuan yang membahas industri pertahanan, pertemuan antara Angkatan Darat untuk melakukan latihan gabungan pasukan khusus pada tahun 2002 dan 2013.
"Kurang lebih ada tujuh kali pertemuan setiap tahunnya. Itu menandakan hubungan kita dengan China sangat erat," tuntasnya.
(kri)