KPU Akui Partisipasi Pemilih Menurun di Pilpres
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui jika dihitung dalam skala nasional, partisipasi pemilih sebesar 70 persen pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 ini relatif menurun. Namun, kalau dikaitkan dengan partisipasi pemilih secara global jumlah tersebut terbilang baik.
"Partisipasi 70 persen memang kalau dilihat dari tren nasional mengalami penurunan," kata Komisioner KPU Sigit Pamungkas di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Sigit menjelaskan, memang secara kuantitatif partisipasi Pilpres 2014 mengalami penurunan dibanding partisipasi pada pemilu legislatif (Pileg) 9 April lalu. Tetapi dari segi kualitatif, partisipasi tersebut cenderung meningkat.
Apa sebabnya? Menurut Sigit, pada pemilu presiden kali ini kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden mampu menghadirkan relawan yang bukan saja ingin memenangkan kandidatnya, namun juga menjalankan sosialisasi.
Selain itu, tambah Sigit, fenomena yang baru dari kualitas partisipasi pemilih adalah keterlibatan masyarakat kota yang menaruh harapan pada pilpres.
Katanya, pada pemilu sebelumnya masyarakat cenderung apatis terhadap penyelenggaraan pilpres. Kondisi tersebut justru berbeda dari partisipasi pemilih di pedesaan.
"Karena mayoritas pemilih di pedesaan dan kemampuan menjangkau terbatas, itulah yang menyebabkan partisipasi relatif menurun," tutupnya.
"Partisipasi 70 persen memang kalau dilihat dari tren nasional mengalami penurunan," kata Komisioner KPU Sigit Pamungkas di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Sigit menjelaskan, memang secara kuantitatif partisipasi Pilpres 2014 mengalami penurunan dibanding partisipasi pada pemilu legislatif (Pileg) 9 April lalu. Tetapi dari segi kualitatif, partisipasi tersebut cenderung meningkat.
Apa sebabnya? Menurut Sigit, pada pemilu presiden kali ini kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden mampu menghadirkan relawan yang bukan saja ingin memenangkan kandidatnya, namun juga menjalankan sosialisasi.
Selain itu, tambah Sigit, fenomena yang baru dari kualitas partisipasi pemilih adalah keterlibatan masyarakat kota yang menaruh harapan pada pilpres.
Katanya, pada pemilu sebelumnya masyarakat cenderung apatis terhadap penyelenggaraan pilpres. Kondisi tersebut justru berbeda dari partisipasi pemilih di pedesaan.
"Karena mayoritas pemilih di pedesaan dan kemampuan menjangkau terbatas, itulah yang menyebabkan partisipasi relatif menurun," tutupnya.
(kri)