Fadli Zon Luncurkan Buku Dawam Rahardjo

Minggu, 20 Juli 2014 - 01:08 WIB
Fadli Zon Luncurkan Buku Dawam Rahardjo
Fadli Zon Luncurkan Buku Dawam Rahardjo
A A A
JAKARTA - Fadli Zon Library menggelar peluncuran buku "Ekonomi Politik Pembangunan" karya Prof M Dawam Rahardjo.

Peluncuran buku yang dilakukan oleh Fadli Zon ini, merupakan jawaban atas pertanyaan, ke mana arah pembangunan Indonesia di tangan presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014?

Peluncuran buku yang berisi karya autentik Prof M Dawam Rahardjo tentang ekonomi kerakyatan yang telah dimuat di berbagai jurnal ilmiah itu mengambil momentum jelang penetapan hasil rekapitulasi suara nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli mendatang.

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, buku karya Dawam Rahardjo ini adalah buku yang sudah dibuat atau terbitkan sudah lama. Isinya tentang pemikiran ekonomi yang bernas sejak tahun 70-an.

"Ini artefak intelektual yang penting. Sampai puluhan tahun mendatang ini tetap penting. Kita harapkan buku ini jadi acuan di perguruan tinggi dan para pengambil kebijakan," ujar Fadli dalam acara peluncuran buku di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (19/7/2014) petang.

Rencananya, karya maestro ekonomi kerakyatan itu seharusnya diluncurkan bertepatan pada Hari Koperasi 12 Juli lalu. Namun karena berbagai hal, peluncuran buku ini baru bisa dilakukan pada Sabtu 19 Juli.

Fadli mengatakan, tidak banyak tokoh intelektual yang meneruskan pemikiran wakil presiden pertama Republik Indonesia, Bung Hatta dalam hal ekonomi kerakyatan.

"Prof Dawam mengikuti jejak itu. Ini adalah satu hal yang langka di tengah ekonomi kita yang mempunyai haluan berbeda, teruta kawan-kawan kita yang berpendidikan barat. Pemikiran Hatta adalah salah satu garis ekonomi yang genuin," ujar dia.

Seperti diketahui, calon presiden dari koalisi Merah Putih, Prabowo Subianto yang menurut rencana akan menjadi keynote speaker pada acara tersebut, berhalangan hadir.

"Sedianya Prabowo akan hadir, tapi harus bertemu dengan Pak Habibie," pungkas Fadli.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6221 seconds (0.1#10.140)