Sesumbar, Tantowi Sindir Burhanudin Muhtadi
A
A
A
JAKARTA - Tantowi Yahya selaku juru bicara pasangan calon presiden (capres) nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sangat menyayangkan pernyataan Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi.
Menurutnya, pernyataan Burhanudin yang menyalahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) jika hasil rekapitulasi nasionalnya nanti berbeda dengan lembaga survei bersifat provokasi. Hal menimbulkan kebingungan masyarakat.
"Apalagi kalau sesumbar KPU tidak boleh berbeda dengan kami (lembaga survei). Sudah keblinger, kebenaran absolut hanya milik punya Allah SWT," kata Tantowi dalam acara diskusi Polemik Sindo Radio Trijaya, di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (13/7/2014).
Politikus Partai Golkar ini menilai, pernyataan Burhanudin itu sudah mendahului dan mengungkung KPU selaku lembaga penyelenggara pemilu yang memiliki otoritas untuk mengumumkan hasil rekapitulasi suara nasional Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
"Bagaimana kalau KPU terintimidasi? Apakah kantor akan dirusak? Padahal kita sudah keluarkan dari APBN, saya sangat sayangkan," cetusnya.
Sebelumnya di media Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi merasa hasil quick count yang dilakukan lembaganya sudah benar. Bahkan dengan lantang, Burhanudin menuding KPU salah jika hasil real count nya berbeda dengan hasil quick count miliknya.
Dalam quick count yang dilakukan Burhanudin memenangkan pasangan calon presiden (capres) nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan perolehan 52.95 persen. Sementara pasangan capres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya memperoleh 47,05 persen.
"Kalau hasil hitungan resmi KPU nanti terjadi perbedaan dengan lembaga survei yang ada di sini, saya percaya KPU yang salah dan hasil hitung cepat kami tidak salah," kata Burhan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 10 Juli 2014.
Dalam konferensi persnya itu juga hadir perwakilan survei yang memenangkan pasangan Jokowi-JK. Lembaga itu adalah Populi Center, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Litbang Kompas, Radio Republik Indonesia (RRI), Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Cyrus yang bekerja sama dengan Center for Strategic and International Studies (CSIS).
Menurutnya, pernyataan Burhanudin yang menyalahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) jika hasil rekapitulasi nasionalnya nanti berbeda dengan lembaga survei bersifat provokasi. Hal menimbulkan kebingungan masyarakat.
"Apalagi kalau sesumbar KPU tidak boleh berbeda dengan kami (lembaga survei). Sudah keblinger, kebenaran absolut hanya milik punya Allah SWT," kata Tantowi dalam acara diskusi Polemik Sindo Radio Trijaya, di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (13/7/2014).
Politikus Partai Golkar ini menilai, pernyataan Burhanudin itu sudah mendahului dan mengungkung KPU selaku lembaga penyelenggara pemilu yang memiliki otoritas untuk mengumumkan hasil rekapitulasi suara nasional Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
"Bagaimana kalau KPU terintimidasi? Apakah kantor akan dirusak? Padahal kita sudah keluarkan dari APBN, saya sangat sayangkan," cetusnya.
Sebelumnya di media Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi merasa hasil quick count yang dilakukan lembaganya sudah benar. Bahkan dengan lantang, Burhanudin menuding KPU salah jika hasil real count nya berbeda dengan hasil quick count miliknya.
Dalam quick count yang dilakukan Burhanudin memenangkan pasangan calon presiden (capres) nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan perolehan 52.95 persen. Sementara pasangan capres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya memperoleh 47,05 persen.
"Kalau hasil hitungan resmi KPU nanti terjadi perbedaan dengan lembaga survei yang ada di sini, saya percaya KPU yang salah dan hasil hitung cepat kami tidak salah," kata Burhan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 10 Juli 2014.
Dalam konferensi persnya itu juga hadir perwakilan survei yang memenangkan pasangan Jokowi-JK. Lembaga itu adalah Populi Center, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Litbang Kompas, Radio Republik Indonesia (RRI), Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Cyrus yang bekerja sama dengan Center for Strategic and International Studies (CSIS).
(kur)