Di Rapat Kabinet SBY Singgung Klaim Kemenangan Capres

Jum'at, 11 Juli 2014 - 15:42 WIB
Di Rapat Kabinet SBY Singgung Klaim Kemenangan Capres
Di Rapat Kabinet SBY Singgung Klaim Kemenangan Capres
A A A
JAKARTA - Klaim kemenangan masing-masing pasangan capres dan cawapres, disinggung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rapat kabinet paripurna di kantornya, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/7/2014).

Sekadar diketahui, salah satu dari tiga agenda yang dibahas dalam rapat kabinet paripurna kali ini adalah, mengenai situasi politik dan keamanan setelah pemungutan suara Pilpres 2014.

"Mengenai perkembangan situasi politik dan keamanan pasca pemungutan suara, kita mengetahui bahwa pemungutan suara Pilpres 2014 telah berlangsung dengan aman, tertib dan lancar," ujar Presiden SBY saat memimpin rapat kabinet paripurna.

Oleh karena itu, dia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada masyarakat yang dengan kematangan politiknya ikut membangun situasi ini.

Dirinya menambahkan, pihak internasional dan negara sahabat pun sudah mengucapkan selamat pada Indonesia atas pemilu yang dinilai berlangsung secara damai dan demokratis.

"Namun, di tengah itu semua ada realitas, yaitu kedua pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) saling mengklaim kemenangannya," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dirinya langsung bertemu dengan kedua pasangan calon, yakni Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) maupun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, pada Rabu 9 Juli 2014 malam.

"Dalam pertemuan itu, keduanya atas permintaan saya, kedua belah pihak setuju dan memiliki komitmen untuk menjaga situasi aman dan tertib," ucapnya.

Selain itu, kata dia, kedua pasangan capres dan cawapres itu pun sepakat untuk menunggu real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bakal diumumkan pada 22 Juli 2014 nanti.

"Terlepas dari pertemuan saya, saya awasi jam-jam pemungutan suara, memang ada ekspresi kemenangan, saya anggap itu wajar. Namun, saya berpesan agar ekspresi kemenangan itu tidak meningkatkan ketegangan diantara pihak-pihak yang belum sepakat dengan perhitungan cepat (quick count) dan juga tidak menimbulkan konflik horizontal maupun bentrokan secara fisik di lapangan," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3736 seconds (0.1#10.140)