Tim Jokowi - JK Diduga Lakukan Serangan Fajar di Tangerang
A
A
A
JAKARTA - Diduga melakukan serangan fajar sebelum pencoblosan, Ahmad Subadri anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI diperiksa Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Tangerang.
Sebelumnya, Subadri dilaporkan telah membagi-bagikan mi instan dan sarung yang ada stiker dan kartu nama gambar Joko Widodo-Jusuf Kalla sebelum pencoblosan.
Pembagian sarung dan mie instan yang dilakukan Subadri terjadi di Desa Tapos, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang pada Selasa 8 Juli 2014 kemarin.
"Tiap tahun saya rutin membagikan sarung saat Ramadhan disekitar rumah saya, ini sebagai salah satu ucap syukur saya karena terpilih kembali sebagai DPD," kata Subadri di kantor Panwaslu Kabupaten Tangerang, Kamis (10/7/2014).
Akan tetapi ia mengelak sarung yang dibagikannya untuk mempengaruhi suara warga dan mengajak memilih pasangan nomer urut 2, Jokowi - JK
"Saya tidak mengetahui ada tempelan gambar calon di sarung yang sudah dibagikan karena itu diluar pengetahuan saya," kilahnya.
Sementara itu, Ketua Panwaslu Kabupaten Tangerang, Nurkhayat Santoso mengatakan hari ini Ahmad Subadri dipanggil untuk diperiksa kaitannya dengan laporan warga adanya pembagian sarung dengan adanya atribut capres di dalamnya.
"Pemeriksaan hari ini hanya untuk menanyakan sumber bingkisan tersebut, dan yang bersangkutan mengakui bingkisan itu memang dari dirinya, namun dia tidak tahu kalau ada stiker dan kartu nama salah satu pasang calon," ungkap Santoso.
Santoso menambahkan, pemeriksaan ini berawal dari laporan Sahfudi warga Margasari, Kecamatan Tigaraksa pada tanggal 8 Juli 2014 dimana ada pembagian bingkisan dengan embel-embel calon capres.
Sebelumnya, Subadri dilaporkan telah membagi-bagikan mi instan dan sarung yang ada stiker dan kartu nama gambar Joko Widodo-Jusuf Kalla sebelum pencoblosan.
Pembagian sarung dan mie instan yang dilakukan Subadri terjadi di Desa Tapos, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang pada Selasa 8 Juli 2014 kemarin.
"Tiap tahun saya rutin membagikan sarung saat Ramadhan disekitar rumah saya, ini sebagai salah satu ucap syukur saya karena terpilih kembali sebagai DPD," kata Subadri di kantor Panwaslu Kabupaten Tangerang, Kamis (10/7/2014).
Akan tetapi ia mengelak sarung yang dibagikannya untuk mempengaruhi suara warga dan mengajak memilih pasangan nomer urut 2, Jokowi - JK
"Saya tidak mengetahui ada tempelan gambar calon di sarung yang sudah dibagikan karena itu diluar pengetahuan saya," kilahnya.
Sementara itu, Ketua Panwaslu Kabupaten Tangerang, Nurkhayat Santoso mengatakan hari ini Ahmad Subadri dipanggil untuk diperiksa kaitannya dengan laporan warga adanya pembagian sarung dengan adanya atribut capres di dalamnya.
"Pemeriksaan hari ini hanya untuk menanyakan sumber bingkisan tersebut, dan yang bersangkutan mengakui bingkisan itu memang dari dirinya, namun dia tidak tahu kalau ada stiker dan kartu nama salah satu pasang calon," ungkap Santoso.
Santoso menambahkan, pemeriksaan ini berawal dari laporan Sahfudi warga Margasari, Kecamatan Tigaraksa pada tanggal 8 Juli 2014 dimana ada pembagian bingkisan dengan embel-embel calon capres.
(ysw)