Yusril Tolak Jadi Pengacara Jokowi-JK
A
A
A
JAKARTA - Tim pemenangan pasangan calon presiden (capres) nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla ternyata diam-diam melobi pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra untuk menjadi pengacaranya jika hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 berujung di Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun, upaya ini ditolak dengan tegas oleh Yusril. Mantan Menteri Kehakiman itu mengatakan alasan penolakannya menjadi pengacara Jokowi-JK, karena ingin bersikap netral dalam Pilpres 2014.
"Kepada kubu Jokowi yang malam ini juga menelepon saya meminta membela mereka, saya katakan sikap saya netral," ujar Yusril dalam akun Twitternya, Rabu 9 Juli 2014.
Yusril menuturkan dalam pilpres ini dirinya tidak mempunyai kepentingan politik apapun terhadap kedua pasangan calon yang ada, baik Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta.
"Pemihakan saya hanya kepada bangsa dan negara, bukan kepada orang, termasuk siapapun yang nanti jadi presiden dan wakil presiden," lanjut Yusril dalam akun Twitternya.
Sebagai bukti sikap netralnya ini, Yusril pergi meninggalkan Indonesia untuk sementara menuju Eropa. Selain didasari tidak mau terlibat perhelatan pilpres di MK, kepergiannya ke Eropa untuk menghadiri festival film internasional di Madrid, Spanyol, mulai pertengahan Juli sampai awal Agustus.
"Kepergian saya ke Eropa juga merupakan bagian sikap netral saya untuk tidak memihak salah satu pasangan capres jika mereka bersengketa di MK," ucapnya.
Namun, upaya ini ditolak dengan tegas oleh Yusril. Mantan Menteri Kehakiman itu mengatakan alasan penolakannya menjadi pengacara Jokowi-JK, karena ingin bersikap netral dalam Pilpres 2014.
"Kepada kubu Jokowi yang malam ini juga menelepon saya meminta membela mereka, saya katakan sikap saya netral," ujar Yusril dalam akun Twitternya, Rabu 9 Juli 2014.
Yusril menuturkan dalam pilpres ini dirinya tidak mempunyai kepentingan politik apapun terhadap kedua pasangan calon yang ada, baik Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta.
"Pemihakan saya hanya kepada bangsa dan negara, bukan kepada orang, termasuk siapapun yang nanti jadi presiden dan wakil presiden," lanjut Yusril dalam akun Twitternya.
Sebagai bukti sikap netralnya ini, Yusril pergi meninggalkan Indonesia untuk sementara menuju Eropa. Selain didasari tidak mau terlibat perhelatan pilpres di MK, kepergiannya ke Eropa untuk menghadiri festival film internasional di Madrid, Spanyol, mulai pertengahan Juli sampai awal Agustus.
"Kepergian saya ke Eropa juga merupakan bagian sikap netral saya untuk tidak memihak salah satu pasangan capres jika mereka bersengketa di MK," ucapnya.
(kur)