Jokowi-JK Menang Telak di Blitar
A
A
A
BLITAR - Perolehan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), di sarang Banteng sangat signifikan, tepatnya di Kota Blitar.
Dari 311 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 21 kelurahan dan tiga kecamatan, suara Jokowi-JK unggul merata.
Berdasarkan data Tim Evaluasi Monitoring Pilpres Kota Blitar, pasangan Jokowi-JK meraih kemenangan 65,06 persen atau 54.618 suara. Sedangkan dukungan untuk Prabowo-Hatta mencapai 34,94 persen atau 29.336 suara.
Menurut keterangan Zaenal, selaku Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Kota Blitar, Jokowi-JK hanya kalah di tiga TPS. "Selebihnya pasangan Jokowi-JK menang mutlak. Selisih kemenangan di tiap TPS mencapai ratusan suara," ujar Zaenal, kepada wartawan, Rabu (9/7/2014).
Dari rekap per TPS yang telah masuk ke DPC PDI Perjuangan, suara Jokowi-JK kalah di TPS 4 lingkungan Perumahan Bengawan Solo Kelurahan Pakunden. Kekalahan tersebut, disebabkan adanya caleg Gerindra yang bertempat tinggal di lokasi TPS.
Kekalahan juga terjadi di TPS Karangtengah. Yakni komplek keluarga Batalyon Infanteri 511 badak hitam. Di sarang militer ini, Prabowo-Hatta mendapat dukungan 193 suara. Sementara Jokowi-JK hanya meraup 82 suara.
"Kita juga kalah di TPS 3 Kecamatan Sukorejo. Sebab di sana merupakan basis Muhammadiyah," paparnya.
Sementara di luar tiga TPS tersebut, pasangan Jokowi-JK menang besar. Rata rata selisih perolehan suara dibanding Prabowo-Hatta mencapai ratusan.
Misalnya di TPS Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, pasangan besutan koalisi PDI P, Nasdem, PKB, dan Partai Hanura menangguk dukungan 181 suara. Sedangkan Prabowo-Hatta hanya 70 suara.
Seperti diketahui, Selain kader dan simpatisan PDI P, di kantor DPC PDI P juga terlihat Ketua DPRD Kota Blitar Glebot Catur Arijanto. Masih sesuai data Tim Evaluasi Monitoring Pilpres, dari DPT 108.104 suara, suara sah mencapai 83.954.
Sedangkan jumlah suara tidak sah 1.244 dengan prosentase kehadiran mencapai 78,06 persen. Zaenal menambahkan, dari pantauan lapangan, dirinya tidak menemukan adanya kecurangan.
Satu-satunya indikasi kecurangan adalah pembagian beras menjelang coblosan di wilayah Kelurahan Sukorejo. Namun hal itu tetap tidak mampu mengalahkan keunggulan Jokowi-JK. "Yang kita lakukan saat ini adalah menjaga kemenangan hingga proses berakhir," pungkasnya.
Sementara di Kabupaten Blitar, kemenangan suara Jokowi-JK di setiap desa diperkirakan mencapai 60 persen. Seperti diketahui, jumlah desa di Kabupaten Blitar mencapai 248 yang terbagi atas 22 kecamatan. Hingga kini, proses penghitungan masih terus berjalan.
"Dan kita optimistis meraih kemenangan diatas 60 persen di Kabupaten Blitar," tegas Suwito.
Dari 311 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 21 kelurahan dan tiga kecamatan, suara Jokowi-JK unggul merata.
Berdasarkan data Tim Evaluasi Monitoring Pilpres Kota Blitar, pasangan Jokowi-JK meraih kemenangan 65,06 persen atau 54.618 suara. Sedangkan dukungan untuk Prabowo-Hatta mencapai 34,94 persen atau 29.336 suara.
Menurut keterangan Zaenal, selaku Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Kota Blitar, Jokowi-JK hanya kalah di tiga TPS. "Selebihnya pasangan Jokowi-JK menang mutlak. Selisih kemenangan di tiap TPS mencapai ratusan suara," ujar Zaenal, kepada wartawan, Rabu (9/7/2014).
Dari rekap per TPS yang telah masuk ke DPC PDI Perjuangan, suara Jokowi-JK kalah di TPS 4 lingkungan Perumahan Bengawan Solo Kelurahan Pakunden. Kekalahan tersebut, disebabkan adanya caleg Gerindra yang bertempat tinggal di lokasi TPS.
Kekalahan juga terjadi di TPS Karangtengah. Yakni komplek keluarga Batalyon Infanteri 511 badak hitam. Di sarang militer ini, Prabowo-Hatta mendapat dukungan 193 suara. Sementara Jokowi-JK hanya meraup 82 suara.
"Kita juga kalah di TPS 3 Kecamatan Sukorejo. Sebab di sana merupakan basis Muhammadiyah," paparnya.
Sementara di luar tiga TPS tersebut, pasangan Jokowi-JK menang besar. Rata rata selisih perolehan suara dibanding Prabowo-Hatta mencapai ratusan.
Misalnya di TPS Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, pasangan besutan koalisi PDI P, Nasdem, PKB, dan Partai Hanura menangguk dukungan 181 suara. Sedangkan Prabowo-Hatta hanya 70 suara.
Seperti diketahui, Selain kader dan simpatisan PDI P, di kantor DPC PDI P juga terlihat Ketua DPRD Kota Blitar Glebot Catur Arijanto. Masih sesuai data Tim Evaluasi Monitoring Pilpres, dari DPT 108.104 suara, suara sah mencapai 83.954.
Sedangkan jumlah suara tidak sah 1.244 dengan prosentase kehadiran mencapai 78,06 persen. Zaenal menambahkan, dari pantauan lapangan, dirinya tidak menemukan adanya kecurangan.
Satu-satunya indikasi kecurangan adalah pembagian beras menjelang coblosan di wilayah Kelurahan Sukorejo. Namun hal itu tetap tidak mampu mengalahkan keunggulan Jokowi-JK. "Yang kita lakukan saat ini adalah menjaga kemenangan hingga proses berakhir," pungkasnya.
Sementara di Kabupaten Blitar, kemenangan suara Jokowi-JK di setiap desa diperkirakan mencapai 60 persen. Seperti diketahui, jumlah desa di Kabupaten Blitar mencapai 248 yang terbagi atas 22 kecamatan. Hingga kini, proses penghitungan masih terus berjalan.
"Dan kita optimistis meraih kemenangan diatas 60 persen di Kabupaten Blitar," tegas Suwito.
(san)