Ketika Tukang Ojek Memilih Presiden Idaman
A
A
A
JAKARTA - Pesta demokrasi di Indonesia sedang berlangsung hari ini. Segala lapisan masyarakat menggunakan hak pilihnya untuk menentukan nasib bangsa Indonesia 5 Tahun mendatang.
Sindonews menyempatkan diri untuk membuka obrolan santai dengan beberapa tukang ojek di kawasan Cilandak Jakarta Selatan. Sekedar ingin bertanya, seperti apa presiden yang dipilihnya hari ini.
Menjawab pertanyaan Sindonews, Sumardi mengatakan, presiden yang diinginkannya adalah sosok pemimpin yang tegas, berwibawa tapi juga cinta damai. Tapi dari keinginan itu, dia memberi catatan kecil.
"Saya pilih yang bisa membuat rakyat kecil senang. Enggak cuma yang bisa tegas dan bangun ini itu. Tapi nggak bisa bikin rakyat seneng," ujar tukang ojek yang biasa mangkal di depan Mall Cilandak Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (9/7/2014).
Senada dengan Sumardi, kawan seprofesinya, Tino Kusnadi, juga menyampaikan hal serupa. Presiden yang terpilih harus yang pro rakyat.
"Jangan orang-orang berduit saja lah yang diurus. Orang-orang kecil kayak saya tukang ojek dan orang-orang kecil yang lainnya juga harus diperhatikan, kesehatan terjamin, kesejahteraan terjamin, semua terjamin," harap dia lagi.
Itu harapan para tukang ojek kepada presiden yang dipilihnya. Saat berbincang dengan Sindonews, kedua tukang ojek itu mengaku masih harus mengais rezeki usai menggunakan hak pilihnya tadi pagi.
Mereka tidak meliburkan diri di hari pesta demokrasi ini, seperti para pekerja kantor lainnya. "Ya, habis nyoblos langsung kerja meskipun sepi, tapi ada saja penumpangnya. Kan pemilu memang rata-rata libur," ujar Sumardi,
Tino juga langsung bekerja, tidak ada kata libur. "Kalau libur, nanti enggak ada setoran buat istri. Kalau enggak ada setoran, keluarga enggak bisa lebaran," ujar dia.
Sindonews menyempatkan diri untuk membuka obrolan santai dengan beberapa tukang ojek di kawasan Cilandak Jakarta Selatan. Sekedar ingin bertanya, seperti apa presiden yang dipilihnya hari ini.
Menjawab pertanyaan Sindonews, Sumardi mengatakan, presiden yang diinginkannya adalah sosok pemimpin yang tegas, berwibawa tapi juga cinta damai. Tapi dari keinginan itu, dia memberi catatan kecil.
"Saya pilih yang bisa membuat rakyat kecil senang. Enggak cuma yang bisa tegas dan bangun ini itu. Tapi nggak bisa bikin rakyat seneng," ujar tukang ojek yang biasa mangkal di depan Mall Cilandak Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (9/7/2014).
Senada dengan Sumardi, kawan seprofesinya, Tino Kusnadi, juga menyampaikan hal serupa. Presiden yang terpilih harus yang pro rakyat.
"Jangan orang-orang berduit saja lah yang diurus. Orang-orang kecil kayak saya tukang ojek dan orang-orang kecil yang lainnya juga harus diperhatikan, kesehatan terjamin, kesejahteraan terjamin, semua terjamin," harap dia lagi.
Itu harapan para tukang ojek kepada presiden yang dipilihnya. Saat berbincang dengan Sindonews, kedua tukang ojek itu mengaku masih harus mengais rezeki usai menggunakan hak pilihnya tadi pagi.
Mereka tidak meliburkan diri di hari pesta demokrasi ini, seperti para pekerja kantor lainnya. "Ya, habis nyoblos langsung kerja meskipun sepi, tapi ada saja penumpangnya. Kan pemilu memang rata-rata libur," ujar Sumardi,
Tino juga langsung bekerja, tidak ada kata libur. "Kalau libur, nanti enggak ada setoran buat istri. Kalau enggak ada setoran, keluarga enggak bisa lebaran," ujar dia.
(hyk)