Kisruh Warnai Pencoblosan di RS Sanglah Denpasar

Rabu, 09 Juli 2014 - 13:42 WIB
Kisruh Warnai Pencoblosan...
Kisruh Warnai Pencoblosan di RS Sanglah Denpasar
A A A
DENPASAR - Puluhan dokter, tenaga medis atau para medis, dan pengunjung Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar kecewa dan memprotes panitia penyelenggara pemilihan presiden lantaran gagal memilih.

Kekisruhan terjadi lantaran mereka yang sudah bersiap menggunakan hak politiknya ternyata tidak kebagian surat suara. Petugas KPPS di TPS 11 hanya menyediakan sisa surat suara untuk rumah sakit terbesar di Bali itu sebanyak 50 kertas suara.

"Iya kami mau menggunakan hak suara, sampai di TPS katanya surat suara sudah habis, jelas kami kecewa," ujar seorang perawat di poliklinik, Rabu (9/7/2014).

Padahal, di rumah sakit tercatat ada 500 pasien, belum termasuk pengunjung. Jumlah itu belum ditambah dengan dokter dan tenaga medis lainnya. Mereka yang sudah berkumpul di lobi poliklinik hanya bisa kecewa dan sesekali bersorak ketika menyaksikan beberapa rekannya yang beruntung bisa mencoblos di TPS.

Anggota KPU Denpasar Wayan Arsajaya berdalih di rumah sakit tidak ada TPS khusus dan hanya menerima sisa jatah 50 surat suara dari TPS terdekat. Sesuai ketentuan, pegawai rumah sakit, pasien, atau pembesuk di tiga rumah sakit yakni Sanglah, Prima Medika, dan Surya Husada bisa menggunakan hak suaranya di TPS terdekat yakni TPS 11, 13 dan 14 di Desa Dauh Puri Denpasar. "50 surat suara itu diperuntukkan masing-masing 10 pasien, 10 dokter, sisanya untuk penunggu pasien, " imbuhnya.

Jadi, ketika jumlah pegawai dan dokter serta pengunjung lebih banyak dari kuota surat suara, maka mereka tidak kebagian. "Kami tidak bisa berbuat banyak, karena surat suara sudah habis sesuai jumlah surat suara sisa yang diterima di TPS terdekat," sambungnya.

Makanya, KPU dalam sosialisasi jauh sebelumnya meminta agar para pegawai di rumah sakit sebelum bekerja lebih dahulu menggunakan hak pilihnya di TPS sekitar tempat tinggalnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1105 seconds (0.1#10.140)