Sultan HB X dan Istri Berharap Pilpres Damai
A
A
A
YOGYAKARTA - Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan permaisuri GKR Hemas meminta agar masyarakat Yogyakarta menggunakan hak pilihnya untuk menentukan siapa pemimpin negeri ini lima tahun ke depan.
Siapa pun yang terpilih, Prabowo-Hatta atau Jokowi-JK, semua pihak harus legawa karena itu merupakan pilihan rakyat. Sultan berharap pelaksanaan pencoblosan hari ini damai dan tidak mencederai arti demokrasi dalam menentukan pilihan.
"Harapan saya tentunya di Yogya berlangsung pemilu yang damai, jujur, kan gitu," kata Sultan seusai mencoblos di TPS 09 Magangan Wetan, Panembahan, Kraton, Yogyakarta, Rabu (9/7/2014).
Sultan HB X tak ingin mengumbar pasangan mana yang dipilihnya. GKR Hemas pun bungkam mengenai siapa yang dipilih karena jika terucap, dikhawatarkan mempengaruhi pemilih lainnya. "Kan ada dua pasangan, pilih salah satu yang ada. Saya tak mau mengatakan yang mana karena bisa mempengaruhi orang lain yang belum mencoblos," kata Sultan HB X.
Sultan HB X dan GKR Hemas, bersama dua putrinya GKR Maduretno dan GKR Bendoro (Jeng Reni) tiba di TPS sekitar pukul 07.25 WIB. Mereka langsung memberikan undangan kepada panitia pemilu dan mengantre. Tak lama berselang, mereka dipanggil petugas KPPS yang semuanya mengenakan baju peranakan Jawa. Di TPS Sultan memilih, tercatat 549 orang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Ada sedikit perbedaan saat pencoblosan Pileg 9 April lalu dengan Pilpres 9 Juli ini. Yakni, Sultan HB X dan GKR Hemas harus mengantre karena sedikit terlambat. Sementara, saat Pileg 9 April 2014, Sultan mendapat urutan pertama. Adik Sultan, GBPH Hadiwinoto bersama keluarganya juga melakukan pencoblosan di tempat tersebut. Begitu juga GBPH Prabukusumo terlihat di TPS.
Siapa pun yang terpilih, Prabowo-Hatta atau Jokowi-JK, semua pihak harus legawa karena itu merupakan pilihan rakyat. Sultan berharap pelaksanaan pencoblosan hari ini damai dan tidak mencederai arti demokrasi dalam menentukan pilihan.
"Harapan saya tentunya di Yogya berlangsung pemilu yang damai, jujur, kan gitu," kata Sultan seusai mencoblos di TPS 09 Magangan Wetan, Panembahan, Kraton, Yogyakarta, Rabu (9/7/2014).
Sultan HB X tak ingin mengumbar pasangan mana yang dipilihnya. GKR Hemas pun bungkam mengenai siapa yang dipilih karena jika terucap, dikhawatarkan mempengaruhi pemilih lainnya. "Kan ada dua pasangan, pilih salah satu yang ada. Saya tak mau mengatakan yang mana karena bisa mempengaruhi orang lain yang belum mencoblos," kata Sultan HB X.
Sultan HB X dan GKR Hemas, bersama dua putrinya GKR Maduretno dan GKR Bendoro (Jeng Reni) tiba di TPS sekitar pukul 07.25 WIB. Mereka langsung memberikan undangan kepada panitia pemilu dan mengantre. Tak lama berselang, mereka dipanggil petugas KPPS yang semuanya mengenakan baju peranakan Jawa. Di TPS Sultan memilih, tercatat 549 orang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Ada sedikit perbedaan saat pencoblosan Pileg 9 April lalu dengan Pilpres 9 Juli ini. Yakni, Sultan HB X dan GKR Hemas harus mengantre karena sedikit terlambat. Sementara, saat Pileg 9 April 2014, Sultan mendapat urutan pertama. Adik Sultan, GBPH Hadiwinoto bersama keluarganya juga melakukan pencoblosan di tempat tersebut. Begitu juga GBPH Prabukusumo terlihat di TPS.
(zik)