KAMMI Ajak Masyarakat Istikharah Sebelum Nyoblos
KAMMI Ajak Masyarakat Istikharah Sebelum Nyoblos
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka mewujudkan Presiden Indonesia periode 2014-2019 yang berkualitas, Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) menyerukan, rakyat Indonesia untuk memilih dengan selektif dan cerdas.
“Sudah seharusnya kita masyarakat Indonesia memilih presiden yang benar-benar selektif,” jelas Ketua Umum PP KAMMI, Andriyana, lewat rilisnya kepada Sindonews, di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Ketua Umum PP KAMMI ini juga menyampaikan ajakan agar masyarakat tidak sekadar ikut–ikutan dalam memilih. Masyarakat harus menggunakan pertimbangan yang baik untuk menetapkan pilihan.
“Sekarang banyak propaganda yang asal buat, kental pencitraannya dan terkesan mengkultuskan calon presiden tertentu. Karena itulah KAMMI mengajak masyarakat istikharah sebelum memilih capres,” lanjut Andriyana.
Ketua Humas PP KAMMI, Riyan Fajri menambahkan, KAMMI dengan tegas meminta kepada calon presiden (capres) maupun tim pendukung untuk menghentikan permainan politik uang ataupun serangan fajar sejenisnya. “Politik uang itu bukan teori demokrasi yang mendidik”, jelas Riyan.
Menurut Riyan, “Politik uang ataupun serangan fajar semisalnya adalah cerminan rendahnya budaya para elite politik negeri ini. Jika berani bercita-cita besar, kami menantang pemenangan presiden tanpa politik uang,” pungkasnya.
“Sudah seharusnya kita masyarakat Indonesia memilih presiden yang benar-benar selektif,” jelas Ketua Umum PP KAMMI, Andriyana, lewat rilisnya kepada Sindonews, di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Ketua Umum PP KAMMI ini juga menyampaikan ajakan agar masyarakat tidak sekadar ikut–ikutan dalam memilih. Masyarakat harus menggunakan pertimbangan yang baik untuk menetapkan pilihan.
“Sekarang banyak propaganda yang asal buat, kental pencitraannya dan terkesan mengkultuskan calon presiden tertentu. Karena itulah KAMMI mengajak masyarakat istikharah sebelum memilih capres,” lanjut Andriyana.
Ketua Humas PP KAMMI, Riyan Fajri menambahkan, KAMMI dengan tegas meminta kepada calon presiden (capres) maupun tim pendukung untuk menghentikan permainan politik uang ataupun serangan fajar sejenisnya. “Politik uang itu bukan teori demokrasi yang mendidik”, jelas Riyan.
Menurut Riyan, “Politik uang ataupun serangan fajar semisalnya adalah cerminan rendahnya budaya para elite politik negeri ini. Jika berani bercita-cita besar, kami menantang pemenangan presiden tanpa politik uang,” pungkasnya.
(maf)
Explore More