Kalangan Dunia Usaha Harapkan Pilpres Aman
A
A
A
JAKARTA - Kalangan dunia usaha juga berharap pemilihan presiden (pilpres) kali ini berlangsung dengan demokratis dan ditunjang oleh partisipasi pemilih yang signifikan.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari mengajak seluruh warga negara, khususnya yang telah memiliki hak pilih untuk ikut berpartisipasi dalam pilpres yang akan berlangsung tanggal 9 Juli nanti.
Menurut pria yang akrab dipanggil Okto ini menegasan, pentingnya partisipasi pemilih dalam proses demokrasi elektoral.
"Paling tidak ada tiga alasan untuk tidak golpot atau harus ke bilik suara untuk memilih.Pertama adalah alasan konstitusi. Karena diatur dalam UU, bahwa WNI, sudah berumur 17 tahun dan sudah menikah berhak memilih", jelas Okto di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Menurut pengusaha yang juga promotor tinju muda ini, memilih dalam pemilu memang benar adalah hak, yang bisa digunakan untuk memilih dan atau tidak digunakan, namun alangkah mubazirnya bila sudah diberikan hak untuk memilih namun tidak dipergunakan.
Dan bila tidak digunakan ada resikonya, karena surat suara bisa disalahgunakan oleh pihak lain yang tidak bertanggungjawab
"Kalau ada kalangan masyarakat yang beralasan Indonesia tidak ada perubahan meski kita ikut pemilu, dan akhirnya malas ikut pemilu, saya kira itu adalah pangkal dari tidak majunya bangsa ini, ya terang aja Indonesia tidak ada perubahan signifikan, kalau warga negaranya gak mau perduli terhadap masa depan bangsa dan negaranya sendiri", tegas Okto
Menurutnya, bila ada yang berargumen, siapapun Presidennya tidak berpengaruh terhadap kehidupan pribadinya, karena berusaha, makan dan minum tetap cari sendiri, ini alasan paling ngak rasional.
Karena kalau direnungkan, semua kebijakan, baik itu tentang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pengentasan kemiskinan sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan politik yang dipilih dalam pemilihan umum termasuk pilpres.
"Sebab pentingnya partisipasi pemilih maka sudah merupakan kewajiban sebagai warga negara untuk datang dan menentukan siapa yang akan menjadi presiden dan wakil presiden untuk lima tahun kedepan. Pada akhirnya proses pemilihan ini tujuannya cuma satu yaitu Indonesia yang lebih baik lagi di masa yang akan datang", pungkas Okto.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari mengajak seluruh warga negara, khususnya yang telah memiliki hak pilih untuk ikut berpartisipasi dalam pilpres yang akan berlangsung tanggal 9 Juli nanti.
Menurut pria yang akrab dipanggil Okto ini menegasan, pentingnya partisipasi pemilih dalam proses demokrasi elektoral.
"Paling tidak ada tiga alasan untuk tidak golpot atau harus ke bilik suara untuk memilih.Pertama adalah alasan konstitusi. Karena diatur dalam UU, bahwa WNI, sudah berumur 17 tahun dan sudah menikah berhak memilih", jelas Okto di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Menurut pengusaha yang juga promotor tinju muda ini, memilih dalam pemilu memang benar adalah hak, yang bisa digunakan untuk memilih dan atau tidak digunakan, namun alangkah mubazirnya bila sudah diberikan hak untuk memilih namun tidak dipergunakan.
Dan bila tidak digunakan ada resikonya, karena surat suara bisa disalahgunakan oleh pihak lain yang tidak bertanggungjawab
"Kalau ada kalangan masyarakat yang beralasan Indonesia tidak ada perubahan meski kita ikut pemilu, dan akhirnya malas ikut pemilu, saya kira itu adalah pangkal dari tidak majunya bangsa ini, ya terang aja Indonesia tidak ada perubahan signifikan, kalau warga negaranya gak mau perduli terhadap masa depan bangsa dan negaranya sendiri", tegas Okto
Menurutnya, bila ada yang berargumen, siapapun Presidennya tidak berpengaruh terhadap kehidupan pribadinya, karena berusaha, makan dan minum tetap cari sendiri, ini alasan paling ngak rasional.
Karena kalau direnungkan, semua kebijakan, baik itu tentang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pengentasan kemiskinan sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan politik yang dipilih dalam pemilihan umum termasuk pilpres.
"Sebab pentingnya partisipasi pemilih maka sudah merupakan kewajiban sebagai warga negara untuk datang dan menentukan siapa yang akan menjadi presiden dan wakil presiden untuk lima tahun kedepan. Pada akhirnya proses pemilihan ini tujuannya cuma satu yaitu Indonesia yang lebih baik lagi di masa yang akan datang", pungkas Okto.
(maf)