1.000 Polisi Disebar ke Karanganyar
A
A
A
JAKARTA - Polres Karanganyar, Jawa Tengah menyebvr 1.000 personel polisi dari berbagai kesatuan, termasuk dari unsur TNI untuk mengamankan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.
Selain personel nonbersenjata, dua pleton pasukan reaksi cepat gabungan Brimob Polda Jawa Tengah dan pasukan TNI yang berasal dari Kodim Karanganyar disiagakan. Dua pleton bersenjata lengkap ini siap diterjunkan saat konflik terjadi.
Kapolres Karanganyar AKBP Martirenni Narmadiana usai menggelar apel pasukan pengamanan Pilpres 2014 di Alun - Alun mengatakan, pengamanan pilpres sudah pada tahap akhir. Ratusan personel tersebut mulai digeser ke seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Karanganyar.
"Untuk pengamanan, kami terjunkan 1.000 personel polisi. Sebanyak 484 personel dari Polres, Brimob 100 personel, ditambah BKO (bantuan kendali operasi) dari unsur TNI Kodim dan Korem, Batalyon 408 Sragen 1 SSK, Jibom, pasukan Antiteror," ujar Martirenni di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (7/7/2014).
Menurut Martirenni,pasukan di sebar pada daerah-daerah perbatasan dengan daerah lainnya. Apalagi wilayahnya termasuk daerah penyangga yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur serta kabupaten lainnya seperti Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali dan Solo.
Dilihat dari peta geografis, potensi terjadinya konflik lintas daerah sangat besar. Nantinya jumlah personel yang ditempatkan di tiap TPS sebanyak lima hingga 10 personel.
"Polisi akan bertugas selama masa tenang, pemungutan hingga penghitungan suara. Selain di TPS, personelnya juga akan melakukan patroli, pengawasan serta penjagaan tempat-tempat rawan. Ada beberap titik rawan akan kami pantau. Terutama di DPT terpadat,"ujarnya.
Sementara itu pergeseran personel juga dilakukan di Kota Solo. Sebanyak 781 personel polisi dari berbagai kesatuan siap disebar pada 10 titik yang dianggap rawan.
Selain personel nonbersenjata, dua pleton pasukan reaksi cepat gabungan Brimob Polda Jawa Tengah dan pasukan TNI yang berasal dari Kodim Karanganyar disiagakan. Dua pleton bersenjata lengkap ini siap diterjunkan saat konflik terjadi.
Kapolres Karanganyar AKBP Martirenni Narmadiana usai menggelar apel pasukan pengamanan Pilpres 2014 di Alun - Alun mengatakan, pengamanan pilpres sudah pada tahap akhir. Ratusan personel tersebut mulai digeser ke seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Karanganyar.
"Untuk pengamanan, kami terjunkan 1.000 personel polisi. Sebanyak 484 personel dari Polres, Brimob 100 personel, ditambah BKO (bantuan kendali operasi) dari unsur TNI Kodim dan Korem, Batalyon 408 Sragen 1 SSK, Jibom, pasukan Antiteror," ujar Martirenni di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (7/7/2014).
Menurut Martirenni,pasukan di sebar pada daerah-daerah perbatasan dengan daerah lainnya. Apalagi wilayahnya termasuk daerah penyangga yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur serta kabupaten lainnya seperti Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali dan Solo.
Dilihat dari peta geografis, potensi terjadinya konflik lintas daerah sangat besar. Nantinya jumlah personel yang ditempatkan di tiap TPS sebanyak lima hingga 10 personel.
"Polisi akan bertugas selama masa tenang, pemungutan hingga penghitungan suara. Selain di TPS, personelnya juga akan melakukan patroli, pengawasan serta penjagaan tempat-tempat rawan. Ada beberap titik rawan akan kami pantau. Terutama di DPT terpadat,"ujarnya.
Sementara itu pergeseran personel juga dilakukan di Kota Solo. Sebanyak 781 personel polisi dari berbagai kesatuan siap disebar pada 10 titik yang dianggap rawan.
(dam)