Dukung Capres Tertentu, Ponpes di Garut Dirusak Massa
A
A
A
GARUT - Aksi perusakan terjadi di Kampung Citeureup, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di lokasi ini, salah satu bangunan di Pondok Pesantren Ath Thaariq dirusak massa tak dikenal.
Diduga, penyerangan dan perusakan tersebut dipicu oleh adanya dukungan dari pengurus ponpes kepada pasangan calon presiden (Capres) Jokowi-JK.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Padahal, sehari sebelumnya, yaitu pada Kamis 3 Juli 2014, Capres Jokowi melakukan lawatan ke Garut.
Pimpinan Ponpes Ath Thaariq Ibang Lukmanuruddin menanggapi kasus anarkistis itu dengan tenang. “Ini resiko politik, mungkin sebagai tanda sayang kepada saya,” ujar Ibang Lukmanuruddin, Jumat (4/7/2014).
Menurut Ibang, penyerangan ini berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, lingkungan pesantren dalam keadaan sepi.
"Saat kejadian berlangsung hanya istri saya yang berada di lingkungan pesantren. Sementara saya bersama para santri tengah berada di luar pondok," tuturnya.
Peristiwa perusakan berlangsung cepat. Bahkan istrinya pun tidak dapat memastikan berapa orang yang melakukan penyerangan.
“Istri saya tidak tahu persis kejadiannya karena sedang berada di kamar, namun mendengar ribut-ribut di luar,” ujarnya.
Inisiator Kongres Jokowi se-Dunia yang pernah dihelat di Gedung Indonesia Menggugat beberapa waktu lalu ini memperkirakan, kerugian yang dialami akibat perusakan tersebut mencapai Rp20 juta.
Sekelompok massa tak dikenal itu merusak bangunan pembuatan obat herbal di samping pondok. "Semua obat dan peralatan pembuatan obat seperti pengering hancur," ucapnya.
Dia mengungkapkan, sebelum terjadi penyerangan, para santri di ponpesnya kerap mendapat intimidasi. Perlakuan ini berlangsung usai mereka memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pasangan Capres Jokowi-JK.
“Anak-anak ada yang diancam pakai celurit, dipalak dan lain sebagainya. Ancaman itu terjadi di daerah yang merupakan kantong-kantong politik penguasa saat ini,” ujar Ibang.
Di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dadang Garnadi, mengaku akan menyelidiki kasus penyerangan ini. “Belum. Kita akan cek dulu ke lokasi,” tukasnya.
Diduga, penyerangan dan perusakan tersebut dipicu oleh adanya dukungan dari pengurus ponpes kepada pasangan calon presiden (Capres) Jokowi-JK.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Padahal, sehari sebelumnya, yaitu pada Kamis 3 Juli 2014, Capres Jokowi melakukan lawatan ke Garut.
Pimpinan Ponpes Ath Thaariq Ibang Lukmanuruddin menanggapi kasus anarkistis itu dengan tenang. “Ini resiko politik, mungkin sebagai tanda sayang kepada saya,” ujar Ibang Lukmanuruddin, Jumat (4/7/2014).
Menurut Ibang, penyerangan ini berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, lingkungan pesantren dalam keadaan sepi.
"Saat kejadian berlangsung hanya istri saya yang berada di lingkungan pesantren. Sementara saya bersama para santri tengah berada di luar pondok," tuturnya.
Peristiwa perusakan berlangsung cepat. Bahkan istrinya pun tidak dapat memastikan berapa orang yang melakukan penyerangan.
“Istri saya tidak tahu persis kejadiannya karena sedang berada di kamar, namun mendengar ribut-ribut di luar,” ujarnya.
Inisiator Kongres Jokowi se-Dunia yang pernah dihelat di Gedung Indonesia Menggugat beberapa waktu lalu ini memperkirakan, kerugian yang dialami akibat perusakan tersebut mencapai Rp20 juta.
Sekelompok massa tak dikenal itu merusak bangunan pembuatan obat herbal di samping pondok. "Semua obat dan peralatan pembuatan obat seperti pengering hancur," ucapnya.
Dia mengungkapkan, sebelum terjadi penyerangan, para santri di ponpesnya kerap mendapat intimidasi. Perlakuan ini berlangsung usai mereka memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pasangan Capres Jokowi-JK.
“Anak-anak ada yang diancam pakai celurit, dipalak dan lain sebagainya. Ancaman itu terjadi di daerah yang merupakan kantong-kantong politik penguasa saat ini,” ujar Ibang.
Di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dadang Garnadi, mengaku akan menyelidiki kasus penyerangan ini. “Belum. Kita akan cek dulu ke lokasi,” tukasnya.
(sms)