PDIP Diminta Belajar dari SBY dan Prabowo

Jum'at, 04 Juli 2014 - 13:50 WIB
PDIP Diminta Belajar dari SBY dan Prabowo
PDIP Diminta Belajar dari SBY dan Prabowo
A A A
JAKARTA - PDIP diharapkan bisa belajar dari sosok Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta calon presiden dari Koalisi Merah Putih Prabowo Subianto.

Hal itu terkait aksi sekelompok massa PDIP yang melakukan vandalisme dan menyegel Kantor TV One di Yogyakarta serta berunjuk rasa di kantor pusat TV One, Pulogadung, Jakarta, belum lama ini.

Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan bahwa Prabowo pernah dituduh nazi, pembunuh, fasis ataupun psikopat. "Namun Prabowo saya perhatikan tidak marah. Pendukungnya dan simpatisan Prabowo diam. Santai saja. Mereka tahu hak dan kewajiban warga negara," ujarnya kepada Sindonews, Jumat (4/7/2014).

Maka itu, dia menyayangkan aksi massa PDIP belum lama ini yang menyerbu Kantor TV One. Ia tak terbayang jika nantinya PDIP berkuasa, aksi-aksi arogan bukan tidak mungkin sering terulang.

"Bagaimana nanti setelah berkuasa? Bisa enggak PDIP menahan diri dan bersabar seperti SBY yang partainya selalu menjadi bulan-bulanan media, hampir setiap hari digoreng tentang pemberitaan korupsi Hambalang dan Century, namun SBY tidak mencabut izin media karena SBY sosok yang demokratis," katanya.

Dia pun khawatir jika Jokowi menjadi Presiden nantinya, berita-berita kritis tentangnya akan disensor semua. Yang lebih buruk lagi, karena terlalu kritis menyerang pemerintah, besoknya media tersebut dicabut izinnya oleh Jokowi.

"Dulu Prabowo pernah diragukan bahwa ia figur yang tak demokratis, diragukan nanti ketika berkuasa. Sekarang, publik kembali mempertanyakan kebebasan pers Jokowi dan PDIP," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6246 seconds (0.1#10.140)
pixels