Seni Menggambar Kaligrafi dalam Secangkir Kopi
A
A
A
SURABAYA - Ada beragam cara untuk menikmati secangkir kopi. Di zaman ini kopi diracik dengan beraneka bahan dengan rasa yang cukup beragam. Selain itu, minum kopi pun tidak asal seruput melainkan ada nuansa seni dalam penyajian secangkir kopi.
Terlebih lagi saat ini bermunculan Barista (peracik minuman kopi) di Surabaya. Sehingga secangkir kopi ini mampu dijadikan obyek seni. Khusus momen bulan Ramadan, The Light Cup Cafe di Surabaya Town Square (Sutos), Jalan Adityawarman, Surabaya menyajikan kopi dengan nuansa kaligrafi.
Dalam secangkir kopi yang disajikan oleh Barista ini bergambar tulisan-tulisan arab. Diantaranya, ada yang bergambar lazal Basmalah, Hamdalah dan ada pula yang bergambar kubah Masjid.
Seni menggambar di secangkir Kopi atau yang biasa disebut Latte Art ini tentu memmerlukan teknik dan keahlian tersendiri. Karena, media seni berupa benda cair.
Untuk menggambar Kaligrafi ini, dalam secangkir kopi diperlukan racikan berupa minuman Kopi yang dicampur dengan susu yang kental dan panas.
Racikan tersebut juga harus pas sehingga mudah untuk dilukis. Kemudian yang perlu menjadi pertimbangan juga adalah cita rasa yang harus pas juga dengan sang penikmat kopi.
Kemudian setelah, tercampur dalam sebuah cangkir, Barista tinggal mengambil tusuk gigi sebagai media untuk menulis kaligrafi tersebut. Farhat, salah satu Barista mengaku secangkir kopi bergambar kaligrafi ini memang untuk menyambut bulan Ramadan.
Terlebih lagi, di Kafe tersebut banyak warga muslim yang mampir untuk berbuka puasa. "Saya kira kopi dengan kaligrafi ini sangat pas diminum saat buka puasa. Tentunya dengan nuansa seni ini menambah kecintaan muslim," kata Farhat ditemui di tengah aktivitasnya sebagai Barista, di Surabaya, Kamis 3 Juli 2014.
Farhat mengaku, selain mampu menggambar beragam kaligrafi dalam sebuah cangkir Kopi, ia juga sanggup menggambar aneka obyek lainnya. Tergantung permintaan dari pemesan kopi. Karena tak jarang, mereka peminum kopi juga meminta untuk menggambar hati.
Chaterine Elissen, salah satu pengunjung Kafe mengaku tertarik dengan gambar kaligrafi dalam secangkir Kopi. Oleh karena saat pas bedug Maghrib, perempuan yang akrab disapa Chaty dan sejumlah rekannya menyempatkan mampir ke kafe tersebut.
Karena media seninya dalam obyek yang cair, maka tulisan kaligrafi itu langsung hilang ketika diminum. "Nah, agar tetap bisa dilihat, biasanya difoto dulu sebelum diminum. Bagus lihat tulisannya," ujar perempuan berambut sebahu ini.
Terlebih lagi saat ini bermunculan Barista (peracik minuman kopi) di Surabaya. Sehingga secangkir kopi ini mampu dijadikan obyek seni. Khusus momen bulan Ramadan, The Light Cup Cafe di Surabaya Town Square (Sutos), Jalan Adityawarman, Surabaya menyajikan kopi dengan nuansa kaligrafi.
Dalam secangkir kopi yang disajikan oleh Barista ini bergambar tulisan-tulisan arab. Diantaranya, ada yang bergambar lazal Basmalah, Hamdalah dan ada pula yang bergambar kubah Masjid.
Seni menggambar di secangkir Kopi atau yang biasa disebut Latte Art ini tentu memmerlukan teknik dan keahlian tersendiri. Karena, media seni berupa benda cair.
Untuk menggambar Kaligrafi ini, dalam secangkir kopi diperlukan racikan berupa minuman Kopi yang dicampur dengan susu yang kental dan panas.
Racikan tersebut juga harus pas sehingga mudah untuk dilukis. Kemudian yang perlu menjadi pertimbangan juga adalah cita rasa yang harus pas juga dengan sang penikmat kopi.
Kemudian setelah, tercampur dalam sebuah cangkir, Barista tinggal mengambil tusuk gigi sebagai media untuk menulis kaligrafi tersebut. Farhat, salah satu Barista mengaku secangkir kopi bergambar kaligrafi ini memang untuk menyambut bulan Ramadan.
Terlebih lagi, di Kafe tersebut banyak warga muslim yang mampir untuk berbuka puasa. "Saya kira kopi dengan kaligrafi ini sangat pas diminum saat buka puasa. Tentunya dengan nuansa seni ini menambah kecintaan muslim," kata Farhat ditemui di tengah aktivitasnya sebagai Barista, di Surabaya, Kamis 3 Juli 2014.
Farhat mengaku, selain mampu menggambar beragam kaligrafi dalam sebuah cangkir Kopi, ia juga sanggup menggambar aneka obyek lainnya. Tergantung permintaan dari pemesan kopi. Karena tak jarang, mereka peminum kopi juga meminta untuk menggambar hati.
Chaterine Elissen, salah satu pengunjung Kafe mengaku tertarik dengan gambar kaligrafi dalam secangkir Kopi. Oleh karena saat pas bedug Maghrib, perempuan yang akrab disapa Chaty dan sejumlah rekannya menyempatkan mampir ke kafe tersebut.
Karena media seninya dalam obyek yang cair, maka tulisan kaligrafi itu langsung hilang ketika diminum. "Nah, agar tetap bisa dilihat, biasanya difoto dulu sebelum diminum. Bagus lihat tulisannya," ujar perempuan berambut sebahu ini.
(maf)