ESQ Business School Kembangkan Keahlian Kompetensi Global
A
A
A
DI era saat ini, persaingan dunia kerja dan usaha semakin ketat. Hal tersebut terjadi karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang pesat yang mengakibatkan arus globalisasi menjadi begitu cepat. Hal itu pula membuat mobilitas manusia dan modal (investasi) dan manusia antar negara begitu bebas.
Bagi bangsa Indonesia sendiri, ketatnya persaingan dunia kerja dan usaha akan lebih kompleks dengan adanya Komunitas ASEAN 2015 yang di dalamnya terdapat ASEAN Economic Community (AEC). Dalam AEC akan memberlakukan sistem single market dalam artian terbuka untuk melakukan perdagangan barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja.
Selain itu, pada tahun 2020, Indonesia diperkirakan mengalami fase bonus demografi. Artinya jumlah penduduk usia produktif mencapai 2/3 dari total jumlah penduduk. Permasalahan besar kemudian muncul, apakah SDM Indonesia sudah siap untuk bertarung dalam persaingan global? Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam arus globalisasi. Perguruan tinggi dituntut untuk bisa mencetak sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat bersaing dengan bangsa lain.
ESQ Business School sebagai perguruan tinggi dengan misi untuk menciptakan generasi unggul yang berbasis entrepreneur dan professional yang memiliki daya saing global. Atas dasar tersebut ESQ Business School mengembangkan keahlian dengan kompetensi global. Hal tersebut diwujudkan melalui kerja sama dengan institusi pendidikan internasional seperti ASEAN Learning Network (ALN) dan Universitas Teknologi Malaysia (UTM). ALN merupakan asosiasi perguruan tinggi Asia Tenggara serta Swiss yang bertujuan untuk mengembangkan institusi, dosen maupun mahasiswa masing-masing anggota.
Kerja sama yang terjalin antara ESQ Business School dengan UTM berbentuk pengembangan bersama kedua institusi. Kerja sama tersebut kedepannya akan meliputi pengembangan sumber daya manusia melalui pertukaran tenaga pengajar serta pertukaran mahasiswa dari kedua belah pihak. Selain itu UTM serta ESQ Business School membentuk pelatihan singkat (short course) bagi para professional untuk mengembangkan keahliannya.
Bagi bangsa Indonesia sendiri, ketatnya persaingan dunia kerja dan usaha akan lebih kompleks dengan adanya Komunitas ASEAN 2015 yang di dalamnya terdapat ASEAN Economic Community (AEC). Dalam AEC akan memberlakukan sistem single market dalam artian terbuka untuk melakukan perdagangan barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja.
Selain itu, pada tahun 2020, Indonesia diperkirakan mengalami fase bonus demografi. Artinya jumlah penduduk usia produktif mencapai 2/3 dari total jumlah penduduk. Permasalahan besar kemudian muncul, apakah SDM Indonesia sudah siap untuk bertarung dalam persaingan global? Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam arus globalisasi. Perguruan tinggi dituntut untuk bisa mencetak sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat bersaing dengan bangsa lain.
ESQ Business School sebagai perguruan tinggi dengan misi untuk menciptakan generasi unggul yang berbasis entrepreneur dan professional yang memiliki daya saing global. Atas dasar tersebut ESQ Business School mengembangkan keahlian dengan kompetensi global. Hal tersebut diwujudkan melalui kerja sama dengan institusi pendidikan internasional seperti ASEAN Learning Network (ALN) dan Universitas Teknologi Malaysia (UTM). ALN merupakan asosiasi perguruan tinggi Asia Tenggara serta Swiss yang bertujuan untuk mengembangkan institusi, dosen maupun mahasiswa masing-masing anggota.
Kerja sama yang terjalin antara ESQ Business School dengan UTM berbentuk pengembangan bersama kedua institusi. Kerja sama tersebut kedepannya akan meliputi pengembangan sumber daya manusia melalui pertukaran tenaga pengajar serta pertukaran mahasiswa dari kedua belah pihak. Selain itu UTM serta ESQ Business School membentuk pelatihan singkat (short course) bagi para professional untuk mengembangkan keahliannya.
(hyk)