KPK Bangun Budaya Antikorupsi Berbasis Keluarga
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjoyanto mengatakan membangun budaya antikorupsi perlu dimulai dari keluarga, supaya bisa mencegah munculnya regenerasi pelaku korupsi.
”Kami membangun budaya antikorupsi berbasis keluarga. Fakta menunjukkan ada proses regenerasi bagi para koruptor,” kata Bambang dalam sebuah diskusi di KPK, Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Mantanpengacara ini mengatakan, keluarga menjadi faktor penting dalam melakukan pencegahan korupsi. Namun, kadang keluarga tidak mampu memupuk budaya antikorupsi.
”Ayah atau orang tua telah kehilangan basis kepercayaan dari anak-anaknya untuk di kota besar," ujar Bambang.
Bambang menyoroti persoalan korupsi yang terus terjadi di Indonesia. Dia menduga munculnya pelaku korupsi tak menutup kemungkinan konsep pendidikan tidak lagi sejalan secara sempurna dalam keluarga.
"Kita tidak mampu punya pemimpin yang tegas dan jangan-jangan masalah korupsi muncul dari pendidikan keluarga,” tukasnya.
”Kami membangun budaya antikorupsi berbasis keluarga. Fakta menunjukkan ada proses regenerasi bagi para koruptor,” kata Bambang dalam sebuah diskusi di KPK, Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Mantanpengacara ini mengatakan, keluarga menjadi faktor penting dalam melakukan pencegahan korupsi. Namun, kadang keluarga tidak mampu memupuk budaya antikorupsi.
”Ayah atau orang tua telah kehilangan basis kepercayaan dari anak-anaknya untuk di kota besar," ujar Bambang.
Bambang menyoroti persoalan korupsi yang terus terjadi di Indonesia. Dia menduga munculnya pelaku korupsi tak menutup kemungkinan konsep pendidikan tidak lagi sejalan secara sempurna dalam keluarga.
"Kita tidak mampu punya pemimpin yang tegas dan jangan-jangan masalah korupsi muncul dari pendidikan keluarga,” tukasnya.
(kri)