Pasangan Capres Diminta Jangan Manfaatkan Ramadan untuk Pencitraan
A
A
A
JAKARTA - Pasangan calon presiden (capres) diminta tidak mempolitisasi isu agama. Apalagi memanfaatkan bulan Ramadan untuk melakukan pencitraan. Bulan Ramadan merupakan bulan ampunan, sangat baik digunakan untuk merenung dan memohon ampunan.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Iswandi Syahputra juga mengingatkan kepada para pasangan capres baik Prabowo Subianto-hatta Rajasa maupun pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan agama ketika berkomunikasi ke publik.
"Jangan usik kekhusyukan ibadah puasa dengan politik comberan. Mendadak saleh pada bulan Ramadan padahal pencitraan," ujar Iswandi dalam keterangan persnya, Sabtu, (28/6/2014).
Iswandi juga mengingtkan sebaiknya dalam bulan Ramadan ini para pasangan capres memanfaatkan bulan suci tersebut dengan melakukan introspeksi dan mohon ampun atas perilakunya selama ini.
"Capres yang pernah ingkar janji atau kurang amanah selama memimpin, pernah menipu Tuhan karena bersumpah dengan kitab suci untuk menyelesaikan masa jabatan, memohon ampun pada Allah dan meminta maaf pada rakyat," imbuhnya.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Iswandi Syahputra juga mengingatkan kepada para pasangan capres baik Prabowo Subianto-hatta Rajasa maupun pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan agama ketika berkomunikasi ke publik.
"Jangan usik kekhusyukan ibadah puasa dengan politik comberan. Mendadak saleh pada bulan Ramadan padahal pencitraan," ujar Iswandi dalam keterangan persnya, Sabtu, (28/6/2014).
Iswandi juga mengingtkan sebaiknya dalam bulan Ramadan ini para pasangan capres memanfaatkan bulan suci tersebut dengan melakukan introspeksi dan mohon ampun atas perilakunya selama ini.
"Capres yang pernah ingkar janji atau kurang amanah selama memimpin, pernah menipu Tuhan karena bersumpah dengan kitab suci untuk menyelesaikan masa jabatan, memohon ampun pada Allah dan meminta maaf pada rakyat," imbuhnya.
(kur)