Media Harus Kawal Terus Berita di The Sydney Morning

Sabtu, 28 Juni 2014 - 08:01 WIB
Media Harus Kawal Terus Berita di The Sydney Morning
Media Harus Kawal Terus Berita di The Sydney Morning
A A A
JAKARTA - The Sydney Morning Herald yang menyebutkan, elektabilitas calon presiden (capres) nomor urut satu, Prabowo Subianto, mengungguli dari capres nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi).

Di media ini juga menyebutkan, sejumlah lembaga survei belum merilis survei terbaru, terkait elektabilitas kontestan dua capres itu.

Sejumlah lembaga survei yang disebutkan di media tersebut, diduga enggan merilis hasil survei. Karena khawatir sebagian pendukung capres yang memiliki kedekatan dengan lembaga survei tersebut, beralih ke capres lainnya.

Presidium Nasional Jaringan Muda Nahdlatul Ilama (NU), Arif Hidayat mengatakan, untuk menilai harus ada pengawasan terhadap sejumlah lembaga survei.

"Memang harus ada penilaian mediatik dari teman-teman media untuk mengawal berita tersebut. Karena indikasinya lembaga-lembaga survei itu sudah terkoporasi dengan asing saat ini," kata Arif Hidayat saat dihubungi Sindonews, Jumat 27 Juni 2014 malam.

"Ada apa di balik itu semua (belum dirilis hasil survei). Karena ternyata lembaga survei itu bisa mungkin didanai asing dan kini lembaga NGO (Non Governmental Organization) menjadi satu barisan. Ini jarang sekali terjadi," imbuhnya.

Menurut Arif, fenomena tersebut yang harus diketahui publik. Bahwa kini terindikasi sejumlah lembaga survei dan NGO dikendalikan oleh asing.

"Jadi publik harus tahu betul, terkoporasinya lembaga survei oleh asing, itu dimungkinkan pasti dipengaruhi oleh sumber dana awal," ucapnya.

Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI), Saiful Mujani Research and Consulting (SRMC), dan Indikator, hingga saat ini belum mengeluarkan hasil survei terbaru, mengenai elektabilitas Capres Prabowo dan Capres Jokowi.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7476 seconds (0.1#10.140)