Ketua PBNU Ungkap Prabowo Tumbal Para Jenderal

CIREBON - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kalangan ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Kedekatan tersebut bukan terjadi belakangan ini, namun sudah terjalin sejak lama.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, kedekatan tokoh NU yaitu Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gusdur dengan Prabowo Subianto sudah terjalin sejak awal reformasi.

Atas dasar kedekatan inilah, kalangan NU sangat mengenal sosok mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu. Menurutnya, Prabowo adalah sosok pemimpin yang ikhlas berkorban untuk Indonesia.

"Gus Dur sampai mengatakan orang paling ikhlas untuk bangsa ini Prabowo. Artinya apa, dia (Prabowo) siap berkorban, siap dilengserkan dari Pangkostrad, siap dicabut dari kedudukannya, sebab kalau bukan dia siapa lagi tumbalnya. Beliau sadar dia hanya tumbal, dari jenderal-jenderal yang lain," ujar Said dalam Halaqah Nahdliyin di Pondok Pesantren (Ponpes) Kempek Palimanan, Cirebon, Jumat (27/6/2014).

Bahkan Said menegaskan keyakinannya bahwa Prabowo Subianto bukan dalang dari penculikan sejumlah aktivis yang terjadi antara 1997-1998. Keyakinannya itu atas dasar dirinya pernah menjabat sebagai wakil ketua tim pencari fakta (TPF) yang diketuai Marzuki Darusman.

Adapun anggotanya adalah Bambang Widjojanto yang saat itu menjabat sebagai Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Termasuk Hakim Garuda Nusantara dan Ibu Nursyahbani. "Kesimpulannya, bahwa Prabowo bukan dalang kerusuhan," tegasnya.