Dua Sisi Lain Survei Capres

JAKARTA - Menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014, banyak lembaga merilis hasil survei mengenai elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden.

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Agung Suprio mengatakan, idealnya survei menjadi resep bagi para capres untuk mengetahui apa saja kelemahannya.

"Dalam setiap survei bisa ditemukan kelemahan-kelemahan yang bisa diatasi oleh tim sukses," ujar Agung kepada Sindonews, Kamis 26 Juni 2014 malam.

Kendati begitu, kata dia, seringkali survei justru dijadikan alat propaganda yang dilakukan secara sadar atau tidak. Sebab, kata Agung, hasil survei bisa memiiki efek tertentu, yakni mempengaruhi pilihan orang untuk memilih calon yang meraih suara tertinggi.

Kendati demikian tidak semua masyarakat dapat dipengaruhi oleh hasil survei. Misalnya bagi masyarakat yang idealis dan sudah mantap dalam memilih calon tertentu.

"Bagi masyarakat yang idealis dan sudah mantap pilihannya survei dianggap hanya memperkuat saja atau bahkan survei bisa dianggap pesanan jika hasilnya tidak memenangkan capres yang mereka dukung," tutur Agung.