Salip Jokowi, Prabowo Disarankan Lebih Hati-hati

Jum'at, 27 Juni 2014 - 07:17 WIB
Salip Jokowi, Prabowo Disarankan Lebih Hati-hati
Salip Jokowi, Prabowo Disarankan Lebih Hati-hati
A A A
JAKARTA - Keberhasilan calon presiden (capres) nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyalip capres Joko Widodo-Jusuf Kalla berdasarkan pemberitaan Sydney Morning Herald dinilai sejumlah kalangan karena kapabilitas yang dimiliki kandidat nomor satu tersebut.

Pengamat Politik Universitas Nasional (Unas) Alfan Alfian mengakui, pemberitaan oleh media luar negeri mengenai naiknya elektabilitas Prabowo Subianto, menunjukkan dunia internasional mencermati secara serius bagaimana perkembangan politik Indonesia.

Termasuk mengamati tren dan elektabilitas Prabowo yang terus naik dan Jokowi yang cenderung stagnan bahkan turun. "Kalau ada media Australia dan lembaga survei luar negeri yang lebih objektif menyebutkan Prabowo menyalip Jokowi ini merupakan sebuah fenomena yang menarik dan sesuatu yang berbeda karena melawan arus utama dari pemberitaan hasil-hasil survei dalam negeri," kata Alfan, Kamis 26 Juni 2014.

Menurut dia, masyarakat harus kritis dalam melihat hasil survei dalam negeri, terutama menyangkut metodologi penelitian yang digunakan dan siapa yang membiayai survei tersebut.

Untuk mempertahankan hasil yang diraihnya, kata dia, pasangan Prabowo-Hatta harus tetap dalam koridor dalam berkampanye. Tidak melakukan tindakan yang kontroversial dan melanggar etika.

Selain itu, dia meminta agar menghindari substansi kampanye yang tidak masuk akal dan black campaign. "Jika Prabowo bisa menjaga fatsun politik maka kemungkinan besar masyarakat akan mendukungnya pada pilpres mendatang," katanya.

Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, keberhasilan Prabowo menunjukkan bahwa politik itu dinamis.

Menurut dia, pada 2013 dan awal 2014 Jokowi selalu unggul jauh. Setelah deklarasi dan pengumuman disahkannya capres-cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) barulah kontestasi baik di pusat maupun daerah dimulai. "Saat itulah pertandingan antara kedua capres berlangsung, dimana masyarakat mulai mengamati kedua kandidat," ucapnya.

Secara hitungan matematis, kata Siti, Prabowo-Hatta dengan koalisi besarnya meliputi,Partai Demokrat PPP, PKB, PKS dan PAN serta Golkar dan Gerindra ditambah ormas, tokoh agama, komunitas memang dipastikan menang.

"Tapi apakah jejaring komunitas, relawan, dan koalisi besar ini mesin partainya bergerak. Kalau semua bergerak artinya kemenangan memang sudah ditangan," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pilpres 2014 mendapatkan perhatian dari luar negeri. Indikasinya adalah munculnya pemberitaan terkait elektabilitas kedua calon presiden di media Australia,The Sydney Morning Herald.

Sidney Herald
menyatakan elektabilitas calon presiden (capres) nomor urut 1 Prabowo Subianto terus meningkat.

Masih dalam situs tersebut dinyatakan bahwa, berdasarkan sejumlah sumber yang dihubungi oleh Fairfax Media, kelompol media besar di Australia, telah mengonfirmasi tiga lembaga survei.

Berdasarkan hasil survei tersebut ternyata elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli capres nomor urut 2 Joko Widodo.

Hasil survei ini menunjukkan perubahan cukup signifikan dengan elektabilitas capres yang biasa disapa Jokowi sebelumnya jauh memimpin di depan. Diprediksi perubahan elektabilitas ini dipengaruhi adanya publikasi media secara besar-besaran terhadap Prabowo Subianto.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5049 seconds (0.1#10.140)