Bahaya Pernyataan Jokowi Terkait Laut China Selatan
A
A
A
JAKARTA - Kubu Prabowo-Hatta menilai, pernyataan Capres Joko Widodo (Jokowi) terkait Laut China Selatan, dalam debat capres-cawapres sesi ketiga, berbahaya.
Pasalnya, ketika ditanya soal peran Indonesia dalam konflik Laut China Selatan oleh Prabowo, Jokowi mengatakan, konflik tersebut merupakan urusan Tiongkok dengan negara lain, dan tidak ada sangkut paut apapun dengan negara Indonesia.
"Ini statement berbahaya. Karena Laut China Selatan masalah paling penting dan fundamental tidak hanya bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, namun Asia seluruhnya," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Bara Hasibuan, di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Senin (23/6/2014).
Mengutip pendapat ahli geopolitik asal Amerika, Bara mengatakan, soal kisruh Laut China Selatan dapat berpotensi menjadi sumber konflik baru di kawasan Asia.
"Menurut kami, Indonesia memiliki kepentingan langsung terkait konflik tersebut. Tentu saja kalau terjadi instabilitas yang melibatkan negara di ASEAN, tentu akan berdampak pada stabilitas Indonesia," ujar Bara.
Dirinya bingung, kenapa dalam debat kandidat sesi ketiga yang diselenggarakan tadi malam, Jokowi mengeluarkan statament yang menyatakan, jika tidak ada hubungannya, maka Indonesia tidak usah terlibat dalam konflik tersebut karena.
"Saya tidak tahu kenapa Jokowi katakan itu. Mungkin dia menilai Indonesia tidak punya wilayah yang langsung terletak di perairan Laut China Selatan. Karena Jokowi melihat perairan tersebut lebih dimiliki oleh China, Malaysia dan Brunei," pungkasnya.
Pasalnya, ketika ditanya soal peran Indonesia dalam konflik Laut China Selatan oleh Prabowo, Jokowi mengatakan, konflik tersebut merupakan urusan Tiongkok dengan negara lain, dan tidak ada sangkut paut apapun dengan negara Indonesia.
"Ini statement berbahaya. Karena Laut China Selatan masalah paling penting dan fundamental tidak hanya bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, namun Asia seluruhnya," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Bara Hasibuan, di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Senin (23/6/2014).
Mengutip pendapat ahli geopolitik asal Amerika, Bara mengatakan, soal kisruh Laut China Selatan dapat berpotensi menjadi sumber konflik baru di kawasan Asia.
"Menurut kami, Indonesia memiliki kepentingan langsung terkait konflik tersebut. Tentu saja kalau terjadi instabilitas yang melibatkan negara di ASEAN, tentu akan berdampak pada stabilitas Indonesia," ujar Bara.
Dirinya bingung, kenapa dalam debat kandidat sesi ketiga yang diselenggarakan tadi malam, Jokowi mengeluarkan statament yang menyatakan, jika tidak ada hubungannya, maka Indonesia tidak usah terlibat dalam konflik tersebut karena.
"Saya tidak tahu kenapa Jokowi katakan itu. Mungkin dia menilai Indonesia tidak punya wilayah yang langsung terletak di perairan Laut China Selatan. Karena Jokowi melihat perairan tersebut lebih dimiliki oleh China, Malaysia dan Brunei," pungkasnya.
(maf)