Pesan Muhammadiyah kepada Tim Sukses Capres
A
A
A
JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengimbau pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) beserta tim suksesnya untuk menjaga kesucian bulan Ramadan dengan tidak menjadikan acara pengajian dan ceramah Ramadan sebagai ajang kampanye politik.
Hal demikian sehubungan dengan dilaksanakannya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 dan Ramadan 1435 Hijriyah. "Selain bertentangan dengan UU Pemilu dan tata tertib kampanye, juga berpotensi memancing pertentangan dan perpecahan politik khusunya dikalangan internal umat Islam," ujar Ketua PPMuhammadiyah, KH Yunahar Ilyas saat jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2014).
PP Muhammadiyah juga mengimbau pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparatur keamanan dan semua pihak untuk memberikan kebebasan tanpa halangan apapun kepada warga Muhammadiyah dan umat Islam lainnya untuk memulai menjalankan ibadah puasa pada tanggal yang telah ditetapkan.
Disamping itu, PP Muhammadiyah mengimbau kepada segenap umat Islam diajak untuk mengedepankan toleransi, ukhuwah dan sikap saling menghargai atas perbedaan dalam menjalankan ibadah termasuk perbedaan dalam waktu memulai dan mengakhiri ibadan puasa ramadan.
"Ukhuwah jangan dimaknai secara sempit sebagai penyatuan cara beribadah, tetapi dikembangkan ke hal-hal yang lebih luas untuk membangun tatanan kehidupan umat dan bangsa yang memberikan ruang untuk kemajemukan dan membangun peradaban yang tinggi," tuturnya.
Hal demikian sehubungan dengan dilaksanakannya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 dan Ramadan 1435 Hijriyah. "Selain bertentangan dengan UU Pemilu dan tata tertib kampanye, juga berpotensi memancing pertentangan dan perpecahan politik khusunya dikalangan internal umat Islam," ujar Ketua PPMuhammadiyah, KH Yunahar Ilyas saat jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2014).
PP Muhammadiyah juga mengimbau pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparatur keamanan dan semua pihak untuk memberikan kebebasan tanpa halangan apapun kepada warga Muhammadiyah dan umat Islam lainnya untuk memulai menjalankan ibadah puasa pada tanggal yang telah ditetapkan.
Disamping itu, PP Muhammadiyah mengimbau kepada segenap umat Islam diajak untuk mengedepankan toleransi, ukhuwah dan sikap saling menghargai atas perbedaan dalam menjalankan ibadah termasuk perbedaan dalam waktu memulai dan mengakhiri ibadan puasa ramadan.
"Ukhuwah jangan dimaknai secara sempit sebagai penyatuan cara beribadah, tetapi dikembangkan ke hal-hal yang lebih luas untuk membangun tatanan kehidupan umat dan bangsa yang memberikan ruang untuk kemajemukan dan membangun peradaban yang tinggi," tuturnya.
(dam)