Prabowo-Hatta Unggul di Bandung
A
A
A
BANDUNG - Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diprediksi akan mendulang kemenangan di Kota Bandung. Prediksi itu berdasarkan hasil survei Indonesian Strategic.
Sebanyak 421 warga Kota Bandung dilibatkan dalam survei belum lama ini. Metodologi yang digunakan dalam survei adalah multinominal logit, yaitu mengandalkan pertimbangan pemilih untuk mengestimasi peluang keterpilihan capres.
"Peluang keterpilihan Prabowo-Hatta di Kota Bandung lebih besar daripada Joko Widodo-Jusuf Kalla," kata peneliti Indonesian Strategic Yukha Sundaya, di Kota Bandung, Kamis (12/6/2014).
Hasil survei, tingkat elektabilitas Prabowo mencapai 51 persen. Sedangkan Jokowi memperoleh prosentase 46 persen. Sementara 3 persen lainnya menyatakan abstein.
Setelah keduanya dipasangkan dengan cawapresnya, Prabowo-Hatta justru menanjak elektabilitasnya menjadi 56,79 persen. Kondisi berbeda dialami pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang melorot elektabilitasnya menjadi 43,21 persen.
Yukha menilai, Hatta mampu menambah elektabilitas. Sedangkan JK malah membuat elektabilitas Jokowi menurun. Penyebabnya, JK pernah mengatakan Jokowi berbahaya jika jadi presiden. Tapi malah jadi cawapres bagi Jokowi.
"Itu saya kira mengakibatkan tingkat elektabilitas Jokowi menurun setelah disandingkan dengan JK," jelasnya.
Khusus untuk isu yang melemahkan Prabowo yaitu pelanggaran HAM, 23,57 responden tidak percaya dengan masalah tersebut sehingga tidak akan berpengaruh. Sedangkan 61,43 persen respon tidak menjawab pertanyaan tersebut. Sisanya, hanya 15 persen responden percaya Prabowo melakukan pelanggaran HAM.
Jokowi justru mendapat sorotan publik di mana 66,67 responden meyakini Jokowi jadi boneka Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tak hanya itu, 34,78 persen responden prcaya mundurnya Jokowi dari posisi sebagai gubernur DKI juga akan melemahkan posisinya.
Sebanyak 421 warga Kota Bandung dilibatkan dalam survei belum lama ini. Metodologi yang digunakan dalam survei adalah multinominal logit, yaitu mengandalkan pertimbangan pemilih untuk mengestimasi peluang keterpilihan capres.
"Peluang keterpilihan Prabowo-Hatta di Kota Bandung lebih besar daripada Joko Widodo-Jusuf Kalla," kata peneliti Indonesian Strategic Yukha Sundaya, di Kota Bandung, Kamis (12/6/2014).
Hasil survei, tingkat elektabilitas Prabowo mencapai 51 persen. Sedangkan Jokowi memperoleh prosentase 46 persen. Sementara 3 persen lainnya menyatakan abstein.
Setelah keduanya dipasangkan dengan cawapresnya, Prabowo-Hatta justru menanjak elektabilitasnya menjadi 56,79 persen. Kondisi berbeda dialami pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang melorot elektabilitasnya menjadi 43,21 persen.
Yukha menilai, Hatta mampu menambah elektabilitas. Sedangkan JK malah membuat elektabilitas Jokowi menurun. Penyebabnya, JK pernah mengatakan Jokowi berbahaya jika jadi presiden. Tapi malah jadi cawapres bagi Jokowi.
"Itu saya kira mengakibatkan tingkat elektabilitas Jokowi menurun setelah disandingkan dengan JK," jelasnya.
Khusus untuk isu yang melemahkan Prabowo yaitu pelanggaran HAM, 23,57 responden tidak percaya dengan masalah tersebut sehingga tidak akan berpengaruh. Sedangkan 61,43 persen respon tidak menjawab pertanyaan tersebut. Sisanya, hanya 15 persen responden percaya Prabowo melakukan pelanggaran HAM.
Jokowi justru mendapat sorotan publik di mana 66,67 responden meyakini Jokowi jadi boneka Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tak hanya itu, 34,78 persen responden prcaya mundurnya Jokowi dari posisi sebagai gubernur DKI juga akan melemahkan posisinya.
(hyk)